- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
: Sejumlah siswa mengunjungi Pameran Temporer di Museum Lambung Mangkurat di Kalsel (foto: MC Kalsel)
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 28 Agustus 2025 | 09:40 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 62
Banjarbaru, InfoPublik - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel melalui Unit Pelakasan Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat mengedukasi generasi muda tentang sejarah dan budaya perekonomian masyarakat dengan mengadakan Pameran Temporer kedua dengan tema Duit Kertas “Lembaran Usang Penuh Arti dan Harapan”.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel, Raudati Hildayati, mengatakan bahwa pameran ini akan mempelajari gambaran kebudayaan, ekonomi hingga kesejahteraan masyarakat melalui uang. Ia juga mengapresiasi UTPD Museum Lambung Mangkurat yang telah mengadakan pameran temporer ini.
“Uang tidak hanya sekedar alat transaksi. Dari uang kerta kita juga bisa mempelajari bagaimana gambaran kebudayaan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dulu,” ujar Hilda dalam Pameran Temporer kedua di Banjarbaru, pada Rabu (27/8/2025).
Pameran yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan inipun mendapat antusias tinggi dari ratusan siswa di Kota Banjarbaru. Mereka terlihat antusias mempelajari sejarah dan budaya perekonomian melalui informasi dan uang kertas yang ditampilkan.
Menurut Raudati, pameran ini juga menjadi momentum untuk mensosialisasikan tokoh Pahlawan Nasional asal Kalimantan Selatan yang turut diabadikan dalam lembaran uang kertas.
“Dan kita turut bangga, karena ada dua tokoh Pahlawan Nasional Kalimantan Selatan yakni Pangeran Antasari, dan Dr. Idham Chalid yang diabadikan dalam uang kertas” tuturnya.
Lewat pameran ini, Ia berharap generasi muda Kalsel bisa mengenal dan menghargai duit atau uang kertas diperlakukan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat, Taufik Akbar menegaskan bahwa pameran temporer ini merupakan bentuk komitmen museum dalam melestarikan sejarah dan budaya.
“Pameran ini adalah salah satu upaya kami untuk menjaga dan mengenalkan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam uang kertas kepada masyarakat, khususnya generasi muda,” pungkas Taufik. MC Kalsel/Jml/YIN