Warga Sleman Didorong Mandiri Air Lewat Program AMPL Berbasis Hujan

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 29 Agustus 2025 | 14:42 WIB - Redaktur: Juli - 60


Sleman, InfoPublik – Di tengah tantangan ketersediaan air bersih yang semakin meningkat, masyarakat Sleman mulai didorong untuk mandiri melalui program penguatan kapasitas lokal Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL). Salah satunya dilakukan oleh Sekolah Air Hujan (SAH) Banyu Bening, Tempursari, Ngaglik, Sleman, yang memperkenalkan inovasi pengelolaan air hujan kepada warga.

Founder SAH Banyu Bening, Sri Wahyuningsih, menjelaskan bahwa pemanfaatan air hujan dapat menjadi alternatif strategis untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem. Program ini diperkenalkan kepada warga Dusun Tanjung dan Dusun Onggosoro melalui metode Instalasi Sistem Lumbung Air Hujan (ISLAH), Kamis (28/8/2025).

“Air hujan adalah berkah yang jatuh dari langit. Sayang sekali kalau hanya dibiarkan mengalir begitu saja tanpa dikelola,” ujar Wahyuningsih.

Menurutnya, penguatan kapasitas lokal menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, melainkan juga aktor utama dalam menjaga ketersediaan air minum dan sanitasi lingkungan. Melalui pelatihan, warga diajarkan cara menampung, mengolah, dan menggunakan air hujan dengan aman, termasuk untuk menyiram tanaman maupun kebutuhan air minum.

Selain mengurangi ketergantungan terhadap air tanah, program ini juga memberikan nilai tambah lingkungan. Pemanfaatan air hujan dapat membantu mencegah penurunan muka tanah sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya.

Lebih dari sekadar solusi teknis, gerakan ini turut memperkuat kohesi sosial. Warga diajak bergotong-royong membangun penampungan air hujan, membersihkan saluran, hingga mengelola bank sampah. Anak-anak pun diperkenalkan pada siklus air dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar nilai keberlanjutan dapat diwariskan lintas generasi.

“Ketika warga memiliki pengetahuan dan keterampilan, maka keberlanjutan program AMPL akan terjamin sebagai investasi jangka panjang untuk hidup sehat,” tegas Wahyuningsih.

Dengan konsistensi, desa-desa di Sleman diyakini dapat mewujudkan kemandirian air sekaligus lingkungan yang lebih sehat. Gerakan memanen hujan pun diharapkan menjadi budaya baru yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

(Adnan Nurtjahjo | KIM Pararta Guna Gamping)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:42 WIB
Dorong UMKM Naik Kelas, Sleman Gelar Program Inkubator Kewirausahaan
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 12:19 WIB
Ritual Umbul Puja Mantra #2 Digelar di Candi Kedulan Sleman
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Singkong Sleman Menembus Batas Rasa, Jadi Camilan Premium nan Kreatif
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:27 WIB
KKN UPY dan UMKM Banyuraden Bersinergi Kembangkan Olahan Keripik Pisang
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:19 WIB
Kader Kesehatan di Sleman Didorong Genjot Imunisasi
-->