- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:49 WIB
: Foto oleh LPPL Radio Suara Lumajang
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan mendukung perkembangan anak membutuhkan peran aktif orang tua, guru, dan masyarakat.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Lumajang, Siti Hafsah Abdul Halim, menegaskan bahwa sinergi ketiga elemen ini menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter anak yang berakhlakul karimah serta mampu mengekspresikan diri secara positif.
“Pendidikan karakter harus dimulai dari rumah. Orang tua berperan menanamkan nilai kasih sayang, saling menghormati, dan tanggung jawab. Guru memperkuat nilai-nilai tersebut di sekolah melalui pendekatan yang konsisten, sedangkan masyarakat menyediakan lingkungan sosial yang mendukung,” ujarnya dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Rabu (27/8/2025).
Ia menekankan bahwa sinergi tersebut tidak cukup hanya sebatas teori, melainkan harus diwujudkan melalui langkah konkret. Misalnya, kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam kegiatan edukatif, pelibatan anak dalam aktivitas komunitas yang menumbuhkan empati, serta penerapan nilai moral dalam interaksi sehari-hari.
“Ketika semua pihak bersinergi, anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan harmonis, sekaligus belajar membangun hubungan positif dengan orang lain. Ini strategi efektif untuk menanamkan akhlakul karimah sejak dini,” jelasnya.
Siti Hafsah juga menyoroti pentingnya literasi sosial bagi orang tua dan masyarakat agar memahami peran masing-masing dalam membimbing anak. Dengan begitu, guru, orang tua, dan masyarakat dapat lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai karakter.
“Dengan pemahaman yang baik, orang tua dan guru bisa lebih efektif dalam menanamkan nilai karakter, sementara masyarakat mendukung terciptanya lingkungan yang peduli dan saling menghormati,” tambahnya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa sinergi yang kuat akan melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial, empati, serta kemampuan bersikap adil.
“Ini adalah fondasi untuk membentuk masyarakat yang harmonis dan berkeadaban,” pungkasnya.
(MC Kab. Lumajang/Rin/Bob/An-m)