- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
: Foto oleh Kominfo Lumajang/Andika
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Wakil Bupati Lumajang, Indah Yudha Adji Kusuma, menegaskan bahwa ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum) merupakan fondasi utama bagi pembangunan daerah. Kedua hal itu, akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan patroli bersama di Kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Randuagung, Kamis (28/8/2025).
Menurut Yudha, keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan juga seluruh elemen masyarakat. “Kebersamaan warga dalam ronda malam adalah perisai pertama bagi desa. Kalau masyarakat guyup, potensi gangguan bisa ditekan dan pembangunan berjalan lebih lancar,” ujarnya.
Patroli dimulai dengan peninjauan sejumlah poskamling di Jatiroto, antara lain di Dusun Kebonan Desa Banyuputih Kidul, Dusun Sukosari Tengah Desa Sukosari, dan Dusun Persil Desa Jatiroto. Selanjutnya, rombongan melanjutkan kunjungan ke Randuagung untuk menyapa tokoh masyarakat, kepala desa, dan warga di berbagai titik.
Di setiap lokasi, Yudha menyaksikan langsung antusiasme warga, termasuk peran ibu-ibu yang turut mendukung ronda malam. Kehadiran mereka disebut sebagai simbol nyata bahwa menjaga lingkungan adalah kerja kolektif.
“Kalau ada tetangga yang lupa memasukkan kendaraan, ayo kita ingatkan. Kalau ada rumah terbuka, mari kita peduli. Budaya saling menjaga inilah yang menjadikan kita kuat sebagai sebuah komunitas,” katanya.
Yudha menambahkan, partisipasi masyarakat dalam menjaga Trantibum merupakan bentuk ketahanan sosial. Desa yang aman bukan hanya bebas dari kriminalitas, tetapi juga memiliki ketangguhan sosial yang memungkinkan warganya fokus pada kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pembangunan.
Ia menekankan, lingkungan yang kondusif adalah modal besar pemerintah dalam menggerakkan pembangunan. “Investasi, aktivitas pasar, hingga pariwisata lokal tidak mungkin berkembang jika masyarakat merasa waswas. Jalan yang bagus, pasar yang ramai, sekolah yang nyaman, semuanya akan percuma jika tidak ada rasa aman,” ucapnya.
Selain menyoroti keamanan, Pemkab Lumajang juga berkomitmen memperhatikan pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, dan sarana publik lainnya.
Dalam kesempatan itu, Yudha menegaskan bahwa patroli bersama bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata membangun budaya peduli. “Trantibum bukan event, tapi kultur. Mari kita wariskan budaya peduli ini kepada anak-anak kita, supaya mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh solidaritas,” tegasnya.
Patroli bersama mendapat sambutan positif dari masyarakat. Antusiasme warga menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya kebutuhan, melainkan cita-cita bersama.
Melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Lumajang diharapkan mampu menjaga keamanan sekaligus memperkuat jati diri sebagai daerah yang aman, manusiawi, dan berkeadilan, sejalan dengan visi besar “Lumajang Aman.”
(MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)