- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:29 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:06 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 95
Pekanbaru, InfoPublik – Interoperabilitas antara TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Royal Australian Air Force (RAAF) semakin dipertajam melalui Latihan Bersama (Latma) Elang Ausindo 2025 yang berlangsung di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (Lanud Rsn) Pekanbaru. Latihan ini menjadi ajang strategis memperkuat koordinasi dalam operasi udara modern sekaligus memperkokoh hubungan bilateral kedua angkatan udara.
Latihan dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan skenario yang dirancang sistematis untuk meningkatkan kemampuan para penerbang. Dimulai dari misi dengan dua pesawat, latihan berkembang menjadi operasi kompleks yang melibatkan delapan pesawat dalam berbagai skenario udara. Seluruh rangkaian misi dilaksanakan di Military Training Area (MTA) Lanud Roesmin Nurjadin, Kamis (28/8/2025), dengan prosedur ketat dan profesional.
Untuk memperkuat efek force multiplier, latihan juga melibatkan pesawat tanker KC-30 milik RAAF dalam mendukung skenario Air-to-Air Refueling (AAR). Prosedur pengisian bahan bakar di udara ini memperluas jangkauan operasional pesawat tempur sekaligus meningkatkan ketahanan misi.
“Dengan dukungan air-to-air refueling, skenario yang kami desain semakin mendekati operasi sesungguhnya. Hal ini meningkatkan kualitas pelatihan dan kesiapan tempur,” ujar Danwing Udara 6 sekaligus Direktur Latma Elang Ausindo dari TNI AU, Kolonel Pnb Adhi Safarul Akbar, Jumat (29/8/2025).
Selain latihan militer, prajurit RAAF juga berkesempatan mengikuti kegiatan wisata religius di Kota Pekanbaru, Rabu (27/8/2025). Kegiatan dipandu Kepala Pembinaan Mental (Kabintal) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus H Zemonnedi, bersama staf Bintal.
Kunjungan dimulai dari Pura Agung Jagat Natha, dilanjutkan ke Gereja HKBP Pekanbaru, dan berakhir di Masjid Raya An-Nur. Personel RAAF diajak melihat langsung kekayaan keberagaman Indonesia yang hidup harmonis dalam bingkai persatuan bangsa.
“Kegiatan ini selain mempererat hubungan TNI AU dan RAAF, juga menjadi ajang saling belajar tentang keragaman identitas bangsa Indonesia. Prajurit udara Australia sangat tertarik melihat langsung bagaimana masyarakat Indonesia menjunjung tinggi toleransi,” kata Kabintal Lanud Rsn.
Salah satu perwira RAAF, Flight Lieutenant Abdul Kader, yang juga dikenal sebagai imam di Australia, mengaku terkesan dengan kehidupan beragama di Indonesia. Saat berkunjung ke Masjid Raya An-Nur, ia menyampaikan kekagumannya terhadap keharmonisan umat beragama.
“Indonesia dengan latar belakang agama, suku, budaya, dan ras yang berbeda tetap hidup damai dalam satu bangsa besar. Kehidupan seperti ini luar biasa dan bisa menjadi contoh di Australia,” ujarnya.
Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menyambut baik kegiatan tersebut.
“Kami bangga menunjukkan kepada sahabat dari RAAF bahwa toleransi dan kebersamaan adalah kekuatan utama bangsa Indonesia. Semoga kunjungan ini semakin mempererat persahabatan dan kerja sama, tidak hanya dalam konteks militer, tetapi juga pemahaman budaya,” ungkapnya.
(Mediacenter Riau/mtr)