- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan, Sri Mawarni menyampaikan pentingnya peran keluarga dalam memastikan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas. - Foto: Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 27 Februari 2025 | 18:36 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 343
Banjarbaru, InfoPublik - Dalam rangka mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 18 Persen pada 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Prarembug Stunting 2025 untuk memperkuat sinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting serta meningkatkan koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan program-program yang mendukung perbaikan status gizi anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan, Sri Mawarni menyampaikan pentingnya peran keluarga dalam memastikan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas.
“Kita tidak hanya berbicara soal angka prevalensi stunting, tetapi juga tentang kualitas sumber daya manusia yang akan membentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, keberhasilan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Selatan sangat bergantung pada kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya,”kata Mawar sapaan akrabnya di Banjarbaru, Kamis (27/2/2025).
Lebih lanjut, Sri Mawarni menambahkan Sasaran utama adalah membangun keluarga yang sehat, yang tidak hanya bebas dari penyakit tetapi juga memiliki kecerdasan dan produktivitas yang tinggi.
Intervensi baik jangka pendek maupun jangka panjang sangat diperlukan, termasuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, konsumsi gizi seimbang, serta pengasuhan anak yang baik, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Pada kesempatan ini, Sri juga mengapresiasi kontribusi berbagai pihak yang telah bekerja keras dalam mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan memberikan bantuan intervensi spesifik maupun sensitif yang telah memberikan dampak positif.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi, namun tantangan kita belum selesai. Kami berharap melalui kegiatan ini kita dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencapai target prevalensi stunting 18 persen pada 2025,” ujarnya.
Rapat ini juga menyarankan agar pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota lebih proaktif dalam menjalankan fungsi pembinaan, pengawasan, serta memastikan sinkronisasi perencanaan kabupaten/kota dengan program prioritas nasional dan provinsi.
Ia menekankan pentingnya komitmen dari kepala daerah di semua tingkatan untuk menciptakan suasana kerja yang sinergis dan memastikan bahwa setiap daerah mendapatkan dukungan yang cukup.
“Dengan semangat yang sama, Rapat Pra-Rembug Stunting 2025 diharapkan dapat mempercepat percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Selatan melalui langkah-langkah strategis yang melibatkan seluruh pihak terkait,”tambahnya. (MC Kalsel/scw/eyv)