Gubernur Banten Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Berjalan Masif

: Gubernur Banten Andra Soni memastikan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah berjalan masif di Provinsi Banten di SMP Katolik Penabur, Jalan Kelapa Gading Barat Raya, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8/2025)/ Biro Adpimpro Banten.


Oleh MC PROV BANTEN, Selasa, 5 Agustus 2025 | 08:46 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 208


Banten, InfoPublik- Gubernur Banten Andra Soni memastikan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah berjalan masif di seluruh wilayah Provinsi Banten. Program ini dinilai strategis dalam upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap masalah kesehatan anak-anak usia sekolah.

Hal tersebut disampaikan Andra Soni saat mendampingi Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi RI) Meutya Viada Hafid dalam kegiatan kick-off CKG Sekolah di SMP Katolik Penabur, Jalan Kelapa Gading Barat Raya, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8/2025).

Menurut Andra Soni, pemeriksaan kesehatan gratis telah dilaksanakan secara bertahap selama tiga hari terakhir, mencakup peserta didik dari jenjang SD hingga SMA/SMK dan Sekolah Khusus (SKh).

“Pelaksanaan program ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan petugas Puskesmas di lapangan,” ujar dia.

Ia menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya preventif untuk menjaga kualitas generasi muda.

“Sering kali kita baru sadar pentingnya cek kesehatan saat sudah sakit. Padahal, melalui program ini kita bisa mendeteksi masalah kesehatan sejak dini,” kata Andra Soni yang turut didampingi Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah provinsi memiliki kewenangan pada satuan pendidikan tingkat SMA, SMK, dan SKh, sementara jenjang SD dan SMP berada di bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.

“Kami berkolaborasi tanpa membatasi kewenangan. Bersama petugas Puskesmas dan dukungan Pemerintah Pusat, kami turun langsung ke lapangan,” tambah dia.

Ia optimistis, dengan kolaborasi lintas sektor dan sinergi pusat-daerah, program nasional tersebut akan membawa dampak positif bagi anak-anak Banten.

“Dengan kolaborasi kuat antara pusat dan daerah, kami yakin target nasional 53 juta siswa dapat tercapai, dan anak-anak Indonesia bisa tumbuh lebih sehat,” kata dia.

Sementara itu, Menkomdigi RI Meutya Viada Hafid menyampaikan bahwa CKG Sekolah merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan derajat kesehatan nasional.

“Sebelumnya, sudah ada 16 juta orang di Indonesia yang melakukan cek kesehatan gratis. Insyaallah, target berikutnya adalah 53 juta siswa dari Sabang sampai Merauke, tanpa ada siswa-siswi yang tertinggal atau no student left behind,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Digital hadir untuk memastikan pelaksanaan program berjalan transparan dan didukung sistem komunikasi serta infrastruktur digital yang memadai.

“Ketika program ini dilakukan secara masif, data yang terkumpul akan sangat banyak. Maka, sistem pendataan harus terkoneksi dengan baik,” kata Meutya.

Dalam kesempatan tersebut, Menkomdigi juga meninjau langsung proses pemeriksaan kesehatan, salah satunya pemeriksaan mata.

“Kami ingin melihat apakah paparan gawai memengaruhi kesehatan anak-anak. Ternyata benar, gangguan penglihatan menjadi salah satu masalah yang banyak ditemukan,” ungkap dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menambahkan, program ini menyasar seluruh siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, termasuk anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah.

“Meski hari ini kick-off, tiga hari sebelumnya program sudah berjalan. Dalam tiga hari, sudah ada 96.415 siswa di Banten yang diperiksa,” jelas dia.

Menurut dia, cakupan program tidak hanya terbatas pada sekolah formal, tetapi juga mencakup santri pondok pesantren dan siswa sekolah keagamaan.

“Tenaga kesehatan datang langsung ke sekolah untuk pemeriksaan. Sementara bagi anak di luar sekolah, mereka bisa memanfaatkan pelayanan Puskesmas atau kegiatan di komunitas,” ujar dia.

Ati mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan siswa secara umum cukup baik. Beberapa gangguan kesehatan yang umum ditemukan antara lain gangguan penglihatan jarak jauh pada siswa SMP dan SMA, anemia pada remaja putri, serta karies gigi pada anak SD.

“Sementara untuk hasil skrining anemia masih menunggu pemeriksaan laboratorium,” tutup dia.

(Mills/MC Prov Banten)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:15 WIB
Gubernur Banten Tinjau Jalan Poros Desa Karyajaya
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 18:24 WIB
Gubernur Banten Buka Workshop Kepemimpinan Serikat Pekerja
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Selasa, 5 Agustus 2025 | 18:41 WIB
Wagub Banten: Zakat Menjaga Stabilitas Sosial dan Ekonomi Masyarakat
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Selasa, 5 Agustus 2025 | 08:38 WIB
Gubernur Banten Dorong Sinergi Tingkatkan Layanan Bandara Soetta
-->