- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:57 WIB
: Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat meresmikan unit pertama SPPG di Dusun Tambak Rejo, Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/2025).
Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:14 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai terobosan untuk memperluas akses gizi seimbang, khususnya bagi anak sekolah dan ibu hamil.
Dari total 73 titik yang direncanakan, sebanyak 61 titik telah mengantongi izin operasional dan sebagian mulai berjalan, sementara sisanya masih dalam tahap finalisasi pembangunan.
Komitmen ini ditegaskan Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat meresmikan unit pertama SPPG di Dusun Tambak Rejo, Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/2025).
“Yang jelas ada 73 titik. Saat ini 61 titik sudah ditentukan lokasinya, sudah memiliki izin, dan beberapa di antaranya sudah mulai beroperasi. Setelah ini akan segera menyusul titik-titik lain yang bangunannya sudah rampung, tinggal penyediaan alat dan jaringan saja,” ungkap Bupati.
SPPG dirancang bukan sekadar dapur umum, melainkan pusat distribusi makanan bergizi dengan standar gizi seimbang yang dikelola oleh tenaga ahli. Layanan ini menjadi instrumen penting dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (PMBG), sekaligus strategi nyata menekan angka stunting dan memperkuat kualitas generasi mendatang.
Indah menekankan bahwa investasi gizi merupakan investasi jangka panjang bangsa.
“SPPG ini hadir untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Ibu hamil pun harus mendapatkan asupan gizi yang benar, karena di rahim merekalah masa depan Lumajang dan Indonesia ditentukan,” tegasnya.
Dengan penyebaran di 73 titik, Pemkab Lumajang ingin memastikan layanan gizi dapat diakses merata, termasuk di wilayah dengan keterbatasan layanan kesehatan. Kehadiran SPPG diharapkan menutup kesenjangan akses pangan bergizi, terutama bagi kelompok rentan.
“Kami optimistis, dengan sinergi semua pihak, layanan ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak boleh ada anak di Lumajang yang kekurangan gizi hanya karena akses terbatas,” tambahnya.
Lebih dari sekadar program pemerintah, SPPG diharapkan menjadi gerakan bersama masyarakat. Pemkab mendorong partisipasi sekolah, kader posyandu, PKK, hingga kelompok masyarakat dalam mengawal pemenuhan gizi anak dan ibu hamil.
Dengan akselerasi ini, Lumajang menempatkan diri sebagai daerah yang serius membangun kabupaten ramah gizi, sebuah investasi sosial menuju Generasi Emas 2045.
(MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)