Menteri ESDM: Perusahaan Energi asal Italia Siap Investasi di Kaltim

: Ilustrasi kilang minyak Pertamina di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur siap beroperasi pada Juli 2025. Dok. PT.Pertamina


Oleh Eko Budiono, Senin, 21 Juli 2025 | 10:36 WIB - Redaktur: Untung S - 256


Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, perusahaan energi bernama Eni dari Italia, Eropa Selatan, menyatakan siap berinvestasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara dengan Rp150 triliun.

Eni merupakan perusahaan energi dengan kantor pusat di Roma yang didirikan sejak 1953, beroperasi di bidang minyak bumi, gas alam, dan petrokimia. Eni merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di Eropa dan telah merambah di lebih dari 70 negara.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi, produksi dan pengembangan hidrokarbon, baik di darat maupun lepas pantai itu, akan berinvestasi sekitar Rp150 triliun, dan akan memulai produksi pada 2027.

"Investasi yang diminati Eni di Kaltim adalah untuk lapangan produksi gas alam yang berada di lepas pantai wilayah Kaltim (Selat Makassar), yakni ladang gas alam di Blok Jangkrik dan Blok Merakes," ujar Bahlil melalui keterangan resmi, Minggu (20/7/2025).

Menurut Bahlil, produksi gas alam dari dua ladang yang berdekatan tersebut diyakini akan mampu meningkatkan produksi gas untuk melayani permintaan pasar energi secara luas, baik pasar domestik maupun ekspor.

Bahlil mengatakan, bahwa dinamika ekonomi global saat ini sedang tidak baik-baik saja, seiring adanya eskalasi politik dan ketegangan global, disebabkan adanya perang di beberapa belahan dunia, bukan hanya menyebabkan kerusakan fisik dan korban jiwa.

Namun di tengah situasi memanas ini, ternyata masih ada perusahaan dari Eropa yang bersedia berinvestasi ke Indonesia, terutama di Kaltim, sehingga hal ini menjadi kabar baik karena investasi ini dapat mempercepat perputaran ekonomi daerah.

Bahlil  mengatakan, ketegangan global tersebut juga berdampak pada perang ekonomi hingga perang tarif, seperti yang dilakukan AS.

Terkait investasi oleh Eni, hal itu dipastikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan serapan tenaga kerja baik lokal maupun nasional.

Terlebih,  untuk participating interest (PI) atau proporsi kepemilikan produksi dan eksplorasi, akan diupayakan agar Eni menyerahkan sebagian PI kepada Provinsi Kaltim, sehingga dana bagi hasil (DBH) untuk Provinsi Kaltim makin meningkat.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Pemkab Lumajang Permudah Perizinan, Iklim Investasi Kian Kondusif
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 09:55 WIB
Wajah Investasi, Dari Desa Menuju Indonesia Emas 2045
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:48 WIB
KPK Tahan Pihak Swasta dalam Kasus Suap Izin Pertambangan Kaltim
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Mendagri Ingatkan Pemda Serius Tingkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 | 21:12 WIB
KEK Industropolis Batang Ekspor 20.000 Pasang Sepatu ke Pasar Global
  • Oleh Tri Antoro
  • Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:47 WIB
APBN 2026 Dirancang Tangguh, Prabowo Targetkan Pembiayaan Lebih Kreatif
-->