- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:09 WIB
: Wakil Ketua PPI Dunia Andika Ibrahim Nasution bersama jajaran PPI Belanda melakukan audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (14/8/2025)./Foto Humas Kemenpora
Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 128.496 mahasiswa Indonesia di 66 negara yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia dinilai menjadi kekuatan strategis diplomasi pemuda di kancah global. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan pentingnya kolaborasi agar jejaring pelajar ini tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga membawa pulang inovasi untuk memperkuat ketahanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Wakil Ketua PPI Dunia Andika Ibrahim Nasution bersama jajaran PPI Belanda melakukan audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (14/8/2025). Pertemuan ini membahas rencana kerja sama strategis, termasuk penyelenggaraan International Symposium ke-17 PPI Dunia yang akan digelar di Turki pada 9–13 September 2025.
Andika menjelaskan, PPI Dunia telah berdiri sejak 1920 di Belanda dan secara resmi mengorganisir PPI luar negeri pada 2007 di Sydney, Australia. Saat ini, PPI Dunia mencakup 66 negara, dengan anggota terbaru di Vietnam. “Kami berharap jejaring PPI dapat semakin berkontribusi dan berkolaborasi, baik untuk diaspora maupun tanah air,” ujarnya.
Selain agenda di Turki, PPI Dunia juga akan menggelar Symposium kawasan Timur Tengah–Afrika pada 25–30 Agustus 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Menurut Andika, forum ini menjadi sarana diplomasi pemuda, pertukaran gagasan, dan penguatan jejaring global.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Yohan, menekankan bahwa kerja sama strategis dengan PPI Dunia bermanfaat untuk memastikan pemuda Indonesia di luar negeri dapat menimba ilmu optimal dan kembali mengabdi di tanah air. “Teman-teman PPI Dunia diharapkan menjadi inspirasi bagi pemuda di Indonesia untuk menimba ilmu di luar negeri, kemudian pulang dengan membawa pengabdian,” ucapnya.
Menpora Dito Ariotedjo menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menegaskan, kolaborasi dan kemitraan strategis di bidang kepemudaan selaras dengan upaya pemerintah memperkuat peran pemuda dalam diplomasi global. “Koordinasikan secara intens apa yang dibutuhkan, dan apa yang bisa dikolaborasikan,” kata Dito.
Menpora Dito berharap International Symposium ke-17 PPI Dunia mampu mewujudkan tema “Merajut Perjalanan Menuju Indonesia Emas 2045, Kolaborasi, Inovasi, dan Diplomasi Menuju Ketahanan Bangsa di Era Perubahan Global”. Menurutnya, pemuda diaspora berperan penting dalam membawa gagasan segar dan jejaring internasional yang mendukung pembangunan nasional.
Langkah Kemenpora dan PPI Dunia ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya:
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional melalui pemanfaatan pengetahuan dan jejaring global yang dibawa pulang oleh mahasiswa diaspora.
Memperkuat ketahanan nasional dan hubungan internasional dengan diplomasi pemuda sebagai bagian dari strategi menjaga kedaulatan di tengah dinamika global.
Dengan sinergi tersebut, Kemenpora optimistis bahwa jejaring PPI Dunia dapat menjadi mitra strategis dalam mengakselerasi visi Indonesia Emas 2045, membangun SDM unggul, dan memperluas pengaruh positif Indonesia di kancah internasional.