Transisi Epidemiologi Tantangan Peningkatan Kesehatan Masyarakat

:


Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR, Jumat, 15 Desember 2023 | 17:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Saumlaki, InfoPublik - Saat ini Indonesia mengalami transisi demografi dan transisi epidemiologi, di mana jumlah penduduk usia produktif dua kali lipat dibandingkan usia non produktif, hal ini menjadi potensi sekaligus tantangan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dicanangkan pada tahun 2017 melalui Inpres No. 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat sebagai respon terhadap peningkatan prevalensi penyakit tidak menular (PTM).

“Dalam Inpres disebutkan bahwa selain bertujuan untuk pencegahan dan pengendalian PTM, Germas juga dimaksudkan untuk pencegahan penyakit menular,” kata Pj Bupati Kepulauan Tanimbar Piterson Rangkoratat saat membuka kegiatan gerakan pengendalian penyakit prioritas di kantor Bupati Saumlaki, Jumat (15/12/2023).

Gerakan pengendalian penyakit prioritas meliputi kardiovaskuler, diabetes melitus, tubercolosis serta kebugaran jasmani) melalui gerakan masyarkat hidup sehat (Germas).

Mengacu pada inpres tersebut, berbagai pemangku kepentingan termasuk lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (gubernur dan bupati/walikota) diamanatkan untuk secara bersama-sama mendorong terwujudnya gerakan masyarakat hidup sehat (germas) melalui gerakan pengendalian.

“Gerakan ini juga mendorong penurunan angka penyakit tidak menular (PTM) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” kata Rangkoratat dalam kegiatan yang diikuti Forkopimda, anggota TNI/Polri dan ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Belum terkendalinya Penyakit Tidak Menular (PTM) yang berdampak pada tingginya beban masyarakat akan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hal ini tentu akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena penanganannya membutuhkan biaya besar dan teknologi tinggi.

Selain itu kematian dan kecacatan karena PTM menyebabkan hilangnya potensi Sumber Daya Manusia dan menurunnya produktivitas yang dapat mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi di suatu daerah.

Menurutnya, kegiatan promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit menular maupun tidak menular.

Germas merupakan salah satu upaya promotif dan preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor. Selain itu penting dilakukan evaluasi dan refleksi pelaksanaan germas, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk melihat sejauh mana inisiatif ini telah dilakukan dan bagaimana dampaknya terhadap pembangunan kesehatan secara umum.

Rangkoatat mengajar untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Germas melalui gerakan pengendalian penyakit serta penerapan pola hidup sehat sebagai sebuah kewajiban serta budaya agar tetap sehat, bugar, produktif dan terhindar dari penyakit.

“tentunya dengan melakukan aktivitas fisik, budayakan konsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, cek kesehatan secara berkala, dan menjaga kebersihan lingkungan serta fungsikan jamban sehat,” tutup Rangkoratat.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan gratis berupa pengecekan tekanan darah, kadar gula dalam darah, asam urat dan kolesterol. (MC Kab. Kepulauan Tanimbar/Yanto).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:31 WIB
Ketua TP PKK Sulteng Dorong Kader Bangkep Jadi Garda Terdepan Tekan Stunting
  • Oleh MC KAB SIDOARJO
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 21:44 WIB
Bupati Sidoarjo Naikkan Honor Kader Kesehatan 100 Persen
  • Oleh MC KAB SAMBAS
  • Senin, 7 Juli 2025 | 13:35 WIB
ambas Gaungkan GERMAS: Lawan Stunting, Ciptakan Generasi Sehat 2045
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 1 Juli 2025 | 09:40 WIB
Dinkes Gorontalo Soroti Pergeseran Pola Penyakit
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 9 Juni 2025 | 07:41 WIB
Gaya Hidup Sehat Jadi Fokus CFD Gorontalo
-->