Pemerintah Serius Tangani Ancaman Gempa Megathrust, Mentawai Jadi Fokus Simulasi Nasional

: Penjabat Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, saat memimpin rapat persiapan kunjungan Kepala BNPB dalam rangka  simulasi kesiapsiagaan bencana Megathrus, di ruang kerjanya, Selasa (3/9/2024)


Oleh MC KAB KEPULAUAN MENTAWAI, Kamis, 5 September 2024 | 18:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 449


Infopublik, | Tuapejat - Pemerintah terus menunjukkan keseriusan dalam menangani ancaman gempa megathrust dengan potensi kekuatan hingga 8,9 skala Richter. Salah satunya adalah diselenggarakannya simulasi kesiapsiagaan bencana yang dipusatkan di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Kamis (5/9/2024), sebagai tindak lanjut dari agenda nasional sebelumnya pada 27 Agustus 2024.
 
Kegiatan ini akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto.

Penjabat Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, menyatakan bahwa kehadiran Menko PMK dan Kepala BNPB menandai pentingnya apel kesiapsiagaan serta simulasi bencana yang akan diadakan di halaman Gereja Piniel, Mapadeggat, Sipora Utara. "Mentawai menjadi lokus utama secara nasional dalam simulasi kesiapsiagaan bencana ini," ujar Fernando.

Simulasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat terhadap ancaman bencana gempa dan tsunami.

Skema simulasi mencakup aksi cepat masyarakat menuju tempat evakuasi sementara (TES), yang dipusatkan di Gereja Piniel. Pada saat gempa terjadi, masyarakat akan diminta melakukan aksi evakuasi mandiri, seperti memukul tiang listrik atau benda lain yang dapat menimbulkan bunyi, sebagai tanda peringatan.

Perwakilan dari BPBD Mentawai, Jeje, mengatakan simulasi ini menekankan pentingnya respon cepat selama "golden time", yaitu lima menit pertama setelah gempa terjadi. "Setiap peserta harus segera bergerak dan memberikan tanda peringatan untuk evakuasi, baik dengan berteriak atau memukul benda di sekitar mereka," ujar Jeje.

Kegiatan simulasi ini melibatkan lebih dari 500 sukarelawan, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, Tagana, Basarnas, dan unsur sekolah. Apel kesiapsiagaan bencana akan diadakan sebelum simulasi kolosal, dengan narasi dan skenario yang menggambarkan situasi bencana nyata.

Pemkab Mentawai melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga telah mempersiapkan fasilitas telekonferensi dan peliputan live streaming agar kegiatan ini dapat dipantau secara luas. Simulasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan di Mentawai, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam menghadapi ancaman bencana megathrust.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:45 WIB
RPB Penting sebagai Panduan Penanggulangan Bencana
  • Oleh Juli
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:48 WIB
Segmen Citarum Jadi Penyebab Gempa Bekasi Magnitudo 4,7
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 00:13 WIB
Balangan Tetapkan Status Siaga Karhutla hingga 30 September 2025
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 21:59 WIB
Sekda Pulang Pisau: Komitmen Lintas Sektor Cegah Kebakaran Hutan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 31 Juli 2025 | 05:33 WIB
KIP Gorontalo Apresiasi BMKG dan Pempriv Soal Info Potensi Tsunami
-->