- Oleh Wahyu Sudoyo
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:43 WIB
:
Oleh MC KOTA MALANG, Minggu, 12 Januari 2025 | 17:04 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 734
Malang, InfoPublik – Sepanjang 2024, pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Probolinggo, diperkirakan berada dalam kisaran 5,1 – 5,9 persen year on year (yoy).
Angka tersebut menunjukkan sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,36 persen (yoy). Meski melambat, perekonomian di wilayah BI Malang tetap mencatatkan pertumbuhan positif, terutama didorong oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian, penyediaan akomodasi, dan makanan minuman.
Kepala KPw BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa perlambatan ekonomi pada tahun 2024 terjadi terutama karena penurunan konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto yang terpengaruh kondisi wait and see menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilkada.
"Perlambatan yang lebih dalam tertahan oleh konsumsi pemerintah, terutama karena adanya agenda pemilu dan pilkada yang mendorong aktivitas belanja negara," jelas Febrina dalam pernyataannya pada Jumat (10/1/2025).
Febrina menambahkan, pertumbuhan kredit di wilayah BI Malang mengalami sedikit perlambatan dengan angka 13,49 persen (yoy per November 2024), lebih rendah dibandingkan 16,01 persen (yoy per Desember 2023).
Namun, Dana Pihak Ketiga (DPK) justru tumbuh lebih tinggi, yaitu 7,20 persen (yoy per November 2024) dibandingkan 6,33 persen (yoy per Desember 2023).
Meski terjadi perlambatan, risiko kredit masih terkendali dengan angka di bawah ambang batas 5 persen.
Mengacu pada rilis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulanan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di wilayah BI Malang pada Triwulan III 2024 tercatat sebesar 5,14 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan Triwulan II yang mencapai 5,21 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut juga tercatat lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95 persen (yoy) dan Jawa Timur yang tumbuh 4,91 persen (yoy).
Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang yang dirilis BPS, pada Desember 2024 tercatat terjadi inflasi bulanan sebesar 0,46 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya 0,24 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi Kota Malang pada 2024 mencapai 1,36 persen (yoy/ytd), lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 2,56 persen (yoy/ytd).
Febrina berharap, meskipun terjadi perlambatan, sinergi antar pihak dan optimalisasi sektor unggulan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil di masa mendatang.
(say/yn)