Kadis DLH Manggarai Barat: Kebersihan adalah Investasi Pariwisata

: Petugas sedang membersihkan sampah di salah satu lokasi di Labuan Bajo. (Foto : Ferdy Jemaun)


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Minggu, 16 Februari 2025 | 06:29 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 602


Labuan Bajo, InfoPublik – Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLH) Kabupaten Manggarai Barat menegaskan bahwa persoalan sampah adalah musuh bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

Kepala DLH Manggarai Barat, Vinsen Gande, mengajak seluruh masyarakat Labuan Bajo untuk berperan aktif dalam mengelola sampah guna menciptakan lingkungan yang bersih dan mendukung pariwisata berkelanjutan.

"Kebersihan lingkungan adalah investasi bagi pariwisata. Jika ingin Labuan Bajo tetap menjadi destinasi unggulan, maka sampah harus menjadi perhatian utama kita semua," ujar Vinsen saat ditemui di ruang kerjanya, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat (14/2/2025).

Menurut Vinsen, penanganan sampah di Labuan Bajo masih sangat sentralistik, di mana pemerintah menjadi satu-satunya pihak yang bergerak sementara masyarakat masih cenderung pasif.

"Selama ini, masyarakat masih menganggap sampah hanya urusan pemerintah. Padahal, kalau semua warga ikut bertanggung jawab, masalah ini bisa lebih mudah diatasi," tegasnya.

Kurangnya kesadaran ini disebabkan oleh minimnya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terkait pengelolaan sampah, terutama karena keterbatasan anggaran pemerintah.

Saat ini, DLH Manggarai Barat lebih banyak berfokus pada pengelolaan sampah di hilir, seperti pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan. Sementara itu, penanganan di hulu, seperti edukasi masyarakat dan pengelolaan sampah mandiri, masih belum maksimal.

"Jika penanganan di hulu berjalan dengan baik, maka dampaknya luar biasa. Sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga bisa bernilai ekonomi," tambah Vinsen.

DLH Manggarai Barat memiliki 162 petugas kebersihan (Tenaga Harian Lepas/THL) yang bekerja setiap hari, baik pagi maupun sore. Petugas ini didukung oleh 17 truk sampah, delapan kendaraan roda tiga, serta sembilan kontainer yang ditempatkan di titik-titik strategis sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Namun, menurut Vinsen, jumlah ini tidak akan pernah cukup jika masyarakat masih menjadi penonton terhadap sampahnya sendiri.

"Sampah bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup atau pemerintah. Masyarakat harus ikut berperan, minimal menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing," tegasnya.

Kepada aparatur pemerintah di tingkat RT dan RW, Vinsen mengimbau untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengajak warga untuk berswadaya dalam pengadaan TPS sementara.
  • Memfasilitasi pengelolaan sampah mandiri.
  • Menggalakkan program pemilahan sampah dari rumah tangga.

"Kalau semua warga dan RT bisa ikut andil dalam pengelolaan sampah, maka Labuan Bajo akan benar-benar bebas dari masalah ini. Ingat, sampah adalah musuh bersama yang harus kita lawan bersama!" tutup Vinsen.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:12 WIB
Darurat Sampah Gorontalo: TPA Talumelito Nyaris Penuh, Peneliti Cari Solusi
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:50 WIB
Koperasi Merah Putih Jadi Andalan Penguatan Ekonomi Daerah
  • Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:26 WIB
Manggarai Barat Perkuat Satgas Lindungi Pekerja Migran dan Cegah TPPO
  • Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
  • Kamis, 21 Agustus 2025 | 11:22 WIB
Labuan Bajo Lawan Sampah: Horeka Pegang Peran Kunci Jaga Keindahan Pariwisata Dunia
  • Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:17 WIB
Wabup HSU Pimpin Aksi Bersih-bersih Saluran Air di Desa Karias Dalam
-->