- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
: Istimewa
Oleh MC KOTA PADANG, Minggu, 23 Februari 2025 | 13:55 WIB - Redaktur: Putri - 265
Padang, InfoPublik - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Hendri Zulviton menekankan pentingnya peringatan dini dalam menghadapi bencana banjir.
Hal tersebut disampaikan Hendri mewakili Wali Kota Padang Fadly Amran dalam kegiatan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Dampak Perubahan Iklim dalam Aksi Merespons Peringatan Dini Banjir di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Kegiatan yang digelar Gugah Nurani Indonesia (GNI) dan dilaksanakan pada Sabtu (22/2/2025), bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana akibat perubahan iklim.
"Peringatan dini banjir harus direspons dengan cepat dan tepat agar dampaknya bisa diminimalkan. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana," ujar Hendri.
Selain simulasi, di kawasan Padang Sarai Muaro Anai juga dilakukan penanaman 300 batang pohon Ketaping dan di lokasi Pasia Nan Tigo 400 batang Ketaping.
Hal ini sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan yang penanaman langsung dilakukan oleh Kalaksa BPBD Kota Padang didampingi dari pihak Kecamatan dan Lurah.
Menurut Officer GNI Elga mengatakan simulasi dan penanaman pohon ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
"Dengan simulasi ini, masyarakat lebih siap menghadapi banjir, sementara penanaman pohon Kataping membantu mengurangi risiko banjir dan erosi di wilayah ini," kata Elga.
Lanjutnya, pada simulasi kali ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk BPBD Kota Padang, Pihak Kecamatan, Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Palang Merah indonesia (PMI), Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI), relawan kebencanaan.
Kemudian kampung siaga bencana (KSB) serta warga setempat. Kegiatan ini, Elga mengatakan mencakup proses evakuasi, koordinasi antar warga, serta penggunaan sistem peringatan dini berbasis teknologi dan kearifan lokal.
Sebagai langkah peningkatan kesiapsiagaan bencana, GNI akan memasang dua unit Early Warning System (EWS) yang berfungsi sebagai peringatan dini gempa dan tsunami.
EWS, rambu-rambu jalur evakuasi tersebut akan ditempatkan di Padang Sarai dan Pasia Nan Tigo, guna mempercepat respons masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mitigasi bencana dan dapat bertindak cepat serta sigap saat terjadi kondisi darurat," kata dia.
(MC Padang/Marajo)