Reformasi Birokrasi Kesehatan Morowali Dinilai Efektif, Layanan Makin Dekat

:


Oleh MC KAB MOROWALI, Selasa, 22 April 2025 | 20:04 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 338


Morowali, InfoPublik – Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Morowali, Ashar Ma’aruf, menyampaikan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi di sektor kesehatan selama satu dekade terakhir berjalan dengan baik dan efektif.

Hal ini disampaikannya saat ditemui di ruang kerjanya, Kabupaten Morowali pada Kamis (17/4/2025).

Menurut Ashar, reformasi ini mampu menyesuaikan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar mulai dari tingkat desa dan kecamatan, hingga rumah sakit sebagai fasilitas rujukan.

“Keberhasilan ini terlihat dari upaya kami menempatkan tenaga kesehatan di setiap desa untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelas Ashar.

Terkait pembangunan Puskesmas Fonuasingko yang berdekatan dengan rumah sakit, Ashar menilai hal tersebut bukan masalah karena puskesmas dan rumah sakit memiliki peran dan fungsi berbeda. Puskesmas fokus pada pelayanan kesehatan dasar, sementara rumah sakit menangani kasus rujukan.

Puskesmas Fonuasingko dibangun untuk mengurangi beban wilayah kerja Puskesmas Bungku yang mencakup 19 desa dan 6 kelurahan. Langkah serupa juga dilakukan di Kecamatan Bungku Selatan dengan pembangunan Puskesmas di Pulau Umbele, meskipun telah ada Puskesmas Kaleroang yang berdekatan dengan RS Paku.

“Kami ingin mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Ini bagian dari strategi pemerataan pelayanan di wilayah daratan maupun kepulauan,” ujar Ashar.

Ashar menekankan pentingnya pergeseran paradigma dalam sistem kesehatan, dari paradigma “sakit” menuju “sehat”. Ia berharap dengan tersedianya fasilitas yang merata, masyarakat semakin sadar akan pentingnya pencegahan.

“Paradigma kesehatan bukan lagi paradigma sakit, tetapi paradigma sehat. Kami bangga jika angka sakit menurun, dan terus berupaya memenuhi kebutuhan layanan dasar agar usia harapan hidup meningkat serta menurunkan angka kematian ibu, anak, dan stunting,” katanya.

Sebagai bagian dari program 100 hari kerja Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, dan Wakil Bupati, Iriane Iliyas, DKPPKB meluncurkan layanan inovatif “Jemput Sakit, Pulang Sehat”. Program ini memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat di wilayah daratan dan kepulauan, sekaligus mendorong seluruh puskesmas menuju status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Ashar menutup dengan apresiasi terhadap kepemimpinan kepala daerah saat ini yang dinilainya berhasil meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk tampilan RSUD Morowali yang kini lebih baik dan representatif.

MC MOROWALI/ikp-HK

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
Sekda Riau Kunci Perkuat Layanan Publik dan Tata Kelola Daerah
  • Oleh MC KAB GUNUNG MAS
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Program Cek Kesehatan Gratis: Gunung Mas Jadi Contoh Implementasi di Kalteng
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Cegah Risiko Terserang Penyakit, SMA 1 Bandar di Batang Gelar CKG
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:09 WIB
Bupati Lumajang: Posbindu Bukan Sekadar Layanan, Tapi Gerakan Sosial
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:06 WIB
Pemkab Lumajang Hadirkan Layanan Kesehatan Jemput Bola ke Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:02 WIB
Pemkab Lumajang Luncurkan Program Bebas Pasung 2025, Fokus Pemulihan Humanis
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:58 WIB
Setor Madu Jadi Strategi Pemkab Lumajang Perkuat Pelayanan Publik
-->