- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:43 WIB
:
Oleh MC KAB PEMALANG, Selasa, 22 April 2025 | 20:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 351
Pemalang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang mendorong penggunaan teknologi incinerator dalam pengelolaan sampah guna mengatasi permasalahan sampah secara optimal.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes, dalam kegiatan Halal Bi Halal di Unit Kebersihan dan Persampahan (UKP) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang pada Kamis (17/4/2025).
“Harus pakai incinerator, yang terpenting sampah habis di pengolahan,” tegas Nurkholes.
Ia menambahkan, permasalahan sampah di wilayah pedesaan relatif lebih ringan dibandingkan dengan di kawasan perkotaan. Namun demikian, ia menyoroti dampak negatif dari sampah yang tidak segera ditangani.
“Kalau satu atau dua hari saja sampah tidak diambil, akan menimbulkan aroma tidak sedap di lingkungan,” ujarnya.
Nurkholes juga meminta DLH Kabupaten Pemalang untuk menciptakan sistem kerja yang efektif dalam mengelola lebih dari 300 pegawai di bidang kebersihan dan pengelolaan sampah.
"Ini pekerjaan rumah bagi DLH, bagaimana bisa mengelola tenaga kerja sebanyak ini agar hasil kerjanya efektif,” pesannya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pemalang akan menyediakan peralatan pengolahan sampah yang memadai. Targetnya, pada tahun 2025 seluruh sistem pengolahan sampah sudah beroperasi dengan kapasitas penanganan hingga 250 ton sampah per hari.
“Semuanya cukup bertugas mengumpulkan, alat yang nanti akan mengolah. Bukan Ibu yang mengolahnya,” ujarnya kepada para petugas kebersihan.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati, menjelaskan bahwa jumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan DLH mencapai 150 orang.
Mereka tersebar di Unit Kebersihan Lingkungan Hidup, Unit Kebersihan dan Pertamanan, serta Laboratorium Lingkungan. Selain itu, terdapat 220 tenaga harian lepas (THL) dan honorer yang terdiri dari penyapu jalan, petugas pengangkut sampah, serta pengemudi kendaraan pengangkut.
Wiji menekankan bahwa kegiatan Halal Bi Halal bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan semangat kerja bersama.
“Semangat adalah modal utama dalam menjalankan tugas di bidang lingkungan hidup yang kompleks namun mulia. Meski setiap hari bergelut dengan kotoran, kami tetap semangat memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Pemalang,” tuturnya.