- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
: Soffia Seffen.
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 28 April 2025 | 11:13 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 290
Pekanbaru, InfoPublik — Sampah plastik masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk di Kota Pekanbaru. Namun, melalui kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, Soffia Seffen berhasil mengubah ancaman ini menjadi peluang melalui Bank Sampah Dalang Collection.
Sejak didirikan pada tahun 2007, Dalang Collection, yang berlokasi di Jalan Gajah, Kelurahan Bambu Kuning, dan Rumah Pintar Dalang Collection di Kelurahan Industri Tenayan Raya, telah menjadi pusat pelatihan daur ulang sampah plastik. Nama "Dalang Collection" sendiri diambil dari filosofi mendalam mengenai daur ulang, dengan tujuan mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah menjadi aset yang bernilai ekonomi.
Soffia Seffen, yang juga aktif di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, berhasil mendaur ulang sampah plastik menjadi berbagai produk kreatif seperti tas, keranjang, dompet, sepatu, sandal, kotak pensil, hingga karpet. Produk-produk ini bahkan berhasil menembus pasar ekspor berkat keunikan dan kreativitasnya.
"Bank Sampah adalah strategi untuk mengajak masyarakat mengolah, menabung, dan berkarya dari sampah, yang biasanya hanya dibuang atau diberikan ke pemulung," ujar Soffia di Dalang Collection, Selasa (22/4/2025).
Melalui Dalang Collection, Soffia tidak hanya menyediakan solusi lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi dari sampah plastik. Meskipun pada awalnya mengalami berbagai tantangan, kini semakin banyak warga yang terlibat dan merasakan manfaat ekonomi dari kegiatan ini.
Saat ini, Dalang Collection memiliki dua pusat pelatihan aktif. Menurut Soffia, keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi yang kuat dengan masyarakat.
"Kegiatan ini mencerminkan kebutuhan untuk berkolaborasi dengan masyarakat, karena tanpa mereka, pengelolaan sampah tidak akan maksimal," tambahnya.
Dalang Collection juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Riau, yang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2045 berkomitmen mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Mulai 2030, pembangunan TPA baru akan dihentikan, dan pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya.
“Ini artinya, kita harus mulai dari rumah tangga, bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola sampah sejak awal,” jelas Soffia.
Melalui Dalang Collection, Soffia memberikan bukti konkret bahwa pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan keterampilan, menambah penghasilan, dan menumbuhkan kebanggaan dalam menjaga lingkungan.
“Dengan semakin banyak komunitas yang terlibat dalam gerakan pengelolaan sampah, kita bisa mengurangi dampak negatif plastik dan menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan. Mari kita jadikan sampah sebagai peluang, bukan beban,” tutupnya.
Dengan karya-karya inovatif yang dihasilkan, Dalang Collection membuktikan bahwa sampah dapat menjadi sumber kehidupan, kebanggaan, dan inspirasi lintas negara.