- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 8 Mei 2025 | 18:31 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 315
Padang, InfoPublik — Universitas Andalas (UNAND) terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia, khususnya menghadapi potensi gempa megathrust di Sumatera Barat, melalui kolaborasi strategis bersama BNPB dan Kedutaan Besar Australia.
Kolaborasi ini mengemuka dalam Kuliah Umum Kebencanaan yang menghadirkan Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, di Convention Hall UNAND, Rabu (7/5/2025). Acara ini menjadi tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani pada 26 Februari lalu, dan bagian dari program SIAP SIAGA — kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan Australia.
Dalam kegiatan tersebut, Counsellor Humanitarian Kedutaan Australia, Simon Flores, secara resmi menyerahkan dokumen perjanjian kerja sama kepada BNPB, yang kemudian diserahkan ke Rektor UNAND, Efa Yonnedi.
"Kemitraan ini akan mendorong riset mendalam mengenai megathrust di Sumatera Barat sebagai dasar perumusan kebijakan dan strategi penanggulangan bencana," jelas Efa.
Selain riset, kemitraan ini juga akan memperkuat diseminasi hasil penelitian melalui lokakarya dan pengarahan kebijakan kepada pemerintah dan masyarakat.
UNAND, BNPB, dan Australia juga akan mendukung penyelenggaraan International Conference of Disaster Management (ICDM) 2025 yang mengusung tema “Getting Ready for Megathrust”. Konferensi ini menjadi ajang global berbagi pengetahuan kebencanaan dengan fokus khusus pada negara berkembang.
Letjen Suharyanto menyampaikan, RS Universitas Andalas disiapkan sebagai lokasi evakuasi dan pusat penanganan jika gempa megathrust benar-benar terjadi. Ia menilai fasilitas RS UNAND sudah layak digunakan sebagai pusat evakuasi dengan kapasitas penanganan masyarakat terdampak yang memadai.
"Kita sedang menyiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk penyediaan peralatan untuk mendukung skenario bencana. Ini bentuk kesiapsiagaan, sedia payung sebelum hujan," tegasnya.
Langkah strategis ini menjadi model kolaborasi kampus, pemerintah, dan mitra internasional dalam membangun ketahanan bencana berbasis sains dan komunitas. (MC Padang/Marajo/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Hariz/ Darma Surya)