- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 8 Mei 2025 | 18:56 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 294
Padang, InfoPublik – Pemerintah Kota Padang terus menunjukkan komitmennya mewujudkan Padang sebagai kota sehat melalui Program Dokter Warga, salah satu inisiatif unggulan dalam Program Padang Sigap. Selama Februari hingga Maret 2025, sebanyak 243 warga telah merasakan manfaat langsung dari layanan kesehatan jemput bola ini.
Program yang digagas oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir ini hadir sebagai solusi atas keterbatasan akses masyarakat terhadap layanan medis, terutama bagi warga yang dalam kondisi lemah atau tidak dapat bergerak ke fasilitas kesehatan.
“Kami berkomitmen menjemput bola. Puskesmas harus mengenali warganya, mendata siapa yang membutuhkan layanan, dan langsung memberikan bantuan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, saat diwawancarai, Kamis (8/5/2025).
Program Dokter Warga dilaksanakan melalui dua jalur pelayanan, yakni:
Contact person puskesmas di setiap kecamatan
Layanan darurat melalui PSC 119
Tim Dokter Warga terdiri dari dokter, perawat, dan bidan yang siap memberikan kunjungan langsung ke rumah pasien. Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Merinelty Syamra, seluruh puskesmas di Kota Padang telah membentuk tim ini dan mulai aktif melayani masyarakat.
“Februari ada 102 pasien yang kami tangani: 8 melalui PSC, 62 dari panggilan warga, dan 32 kunjungan rutin,” ujar Merinelty.
Pada bulan Maret, jumlahnya meningkat menjadi 141 pasien, dengan rincian:
5 melalui layanan PSC
104 melalui panggilan masyarakat
28 kunjungan rutin
Data untuk April masih dalam proses rekapitulasi.
Meski antusiasme masyarakat cukup tinggi, Dinas Kesehatan masih menghadapi kendala, salah satunya adalah minimnya tenaga fisioterapis.
“Banyak pasien dalam kondisi lemah, bahkan tidak mampu bergerak. Tenaga fisioterapis sangat penting untuk membantu proses pemulihan mereka,” jelas Merinelty.
Program Dokter Warga menjadi bagian dari transformasi layanan kesehatan di Kota Padang yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan warga.
“Ini bukan sekadar layanan medis, tapi bentuk nyata hadirnya pemerintah di tengah masyarakat,” pungkas dr. Srikurnia. (Mizwa//Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Hariz/ Darma Surya)