- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 16 Mei 2025 | 05:23 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 217
Padang, InfoPublik – Pemerintah Kota Padang memberikan apresiasi tinggi atas langkah cepat dan tegas yang diambil Polresta Padang dalam menindak aksi premanisme melalui Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) Anti Premanisme. Operasi ini tidak hanya menindak pelanggaran, tetapi menjadi langkah strategis yang memperkuat pondasi pembangunan Kota Padang ke depan.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyatakan bahwa kehadiran polisi di titik-titik rawan, terutama di kawasan wisata dan ruang publik, menjadi solusi nyata terhadap keresahan warga.
“Beberapa waktu terakhir, kita semua menyaksikan langsung adanya parkir liar, pungutan liar, hingga aksi pemalakan di kawasan wisata. Alhamdulillah, jajaran Polresta bergerak cepat menindaklanjuti. Ini sangat kami apresiasi,” ujar Fadly usai agenda peninjauan kawasan Muaro Padang, Rabu (14/5/2025).
Menurut Fadly, keamanan dan ketertiban adalah syarat utama untuk merealisasikan visi Kota Padang sebagai kota maju, inklusif, dan nyaman bagi semua. Ia menekankan, seluruh potensi daerah—mulai dari pariwisata, investasi, hingga ekonomi kreatif—tidak akan berkembang jika masyarakat tidak merasa aman.
“Kita tidak bisa membangun Kota Padang hanya dengan mimpi. Butuh situasi kondusif. Operasi anti premanisme ini menjadi booster besar bagi kami dalam menggerakkan program-program unggulan,” tambahnya.
Tak hanya pemerintah, masyarakat Kota Padang juga merespons positif operasi ini. Dalam berbagai unggahan media sosial Polresta Padang, terlihat personel kepolisian aktif menyisir kawasan seperti Pantai Padang, kawasan wisata Muaro, serta titik-titik yang kerap menjadi lokasi keluhan warga.
Seorang pengunjung objek wisata Pantai Padang menyatakan rasa lega atas kehadiran polisi. “Kalau bisa, operasi seperti ini jangan musiman. Harus berkelanjutan. Biar warga dan wisatawan merasa aman,” ujarnya.
Premanisme, pungli, dan parkir liar mungkin terlihat sebagai persoalan kecil. Namun dampaknya bisa besar—mengikis kepercayaan publik, menghambat iklim investasi, dan merusak citra kota wisata. Dengan memberantas praktik-praktik ini, Kota Padang menegaskan komitmennya sebagai kota yang ramah, aman, dan terbuka.
Keberanian Polresta Padang dalam menindak tegas premanisme adalah cermin nyata hadirnya negara di tengah masyarakat. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota dan partisipasi warga, langkah ini menjadi fondasi penting untuk mewujudkan Kota Padang yang aman, produktif, dan berdaya saing tinggi di segala lini. (MC Padang/June/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)