- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 20 Mei 2025 | 06:56 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 192
Padang, Infopublik – Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid kini diharapkan menjadi pusat edukasi, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Pesan inilah yang disampaikan Wali Kota Padang Fadly Amran saat meresmikan Masjid Al-Ikhlas di Jalan Kamboja, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah.
Masjid yang berdiri megah di atas tanah wakaf milik Hj. Zuraida Hasan Basri Durin ini bukan sekadar simbol religius, tetapi menjadi titik tolak pendekatan baru Pemko Padang dalam memaknai fungsi rumah ibadah di era modern. Melalui program Smart Surau, Pemerintah Kota Padang ingin menjadikan masjid sebagai episentrum kegiatan keagamaan sekaligus sosial-ekonomi berbasis teknologi dan literasi.
“Smart Surau bukan hanya soal digitalisasi masjid, tapi menjadikan masjid sebagai ruang pembinaan umat, pengembangan ekonomi mikro, serta pusat literasi dan pendidikan nonformal,” ujar Fadly Amran dalam sambutannya, Senin (19/5/2025).
Fadly Amran menyebut bahwa masjid memiliki potensi besar sebagai kekuatan transformasi sosial. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, donatur, dan masyarakat untuk mengembangkan fungsi masjid yang inklusif dan adaptif terhadap zaman.
“Masjid bukan lagi hanya tempat salat, tapi tempat orang belajar, berdiskusi, bahkan mengembangkan diri secara ekonomi dan sosial. Kami ingin ini jadi model yang bisa direplikasi di tempat lain,” tambahnya.
Masjid Al-Ikhlas diharapkan menjadi prototipe awal masjid berbasis pemberdayaan. Program Smart Surau sendiri mencakup digitalisasi manajemen masjid, kelas pendidikan agama dan keterampilan, serta ruang konsultasi sosial dan keumatan.
Masjid Al-Ikhlas berdiri atas dasar wakaf dari Hj. Zuraida Hasan Basri Durin, yang turut hadir dalam peresmian. Kontribusi ini menjadi pengingat akan pentingnya wakaf sebagai instrumen sosial yang berkelanjutan. Tradisi wakaf yang selama ini dianggap sebatas amal ibadah, kini mulai diarahkan sebagai fondasi pembangunan jangka panjang berbasis masyarakat.
Turut hadir dalam peresmian tokoh-tokoh penting Sumatra Barat seperti Fauzi Bahar (Ketua LKAAM), Weno Aulia Durin Dt. Tumanggung, Sawir Taher dan istri, serta para pemuka masyarakat setempat.
Peresmian masjid ditutup dengan pembacaan doa bersama dan ramah tamah antara warga dan para tokoh. Namun yang terpenting, acara ini bukan berhenti sebagai seremoni, melainkan titik awal membangun kesadaran kolektif akan fungsi strategis masjid sebagai penggerak kemajuan umat.
Melalui inisiatif seperti Smart Surau, Kota Padang sedang membangun model masjid masa depan—bukan hanya untuk beribadah, tapi untuk menjawab tantangan zaman dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. (MC Padang/June/ Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)