- Oleh MC KAB AGAM
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:21 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Senin, 26 Mei 2025 | 12:10 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 195
Agam, InfoPublik — Upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga di Kabupaten Agam mendapat angin segar. Pemerintah Kabupaten Agam resmi menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp9,2 miliar lebih dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Republik Indonesia, yang disalurkan melalui BKKBN Provinsi Sumatera Barat.
Penyerahan dana dilakukan secara simbolis oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Mardalena Wati, kepada Bupati Agam, Benni Warlis, di Lubuk Basung, Jumat (23/5/2025). DAK ini diproyeksikan untuk mendukung percepatan program Keluarga Berencana (KB) dan penurunan angka stunting, melalui penguatan infrastruktur serta edukasi masyarakat.
Bupati Agam, Benni Warlis, menyambut positif alokasi anggaran tersebut dan menyebutnya sebagai buah dari sinergi dan koordinasi intensif antara Pemkab Agam dan pemerintah pusat.
“Ini bukan hanya simbol dukungan, tapi instrumen konkret untuk menyelesaikan persoalan riil di lapangan. DAK ini sangat membantu dalam memperkuat layanan KB, baik dari sisi fisik maupun edukatif,” ujarnya.
Benni juga menginstruksikan OPD terkait untuk segera menindaklanjuti dengan proses pengadaan, mengingat waktu pelaksanaan tahun anggaran sudah berjalan. Ia menegaskan bahwa dana ini tidak boleh dibiarkan mengendap atau bahkan kembali ke pusat.
“Kita harus gerak cepat. Jangan sampai kesempatan besar ini terbuang karena lambatnya eksekusi,” tegasnya.
Sementara itu, Mardalena Wati selaku Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, merinci bahwa dana DAK ini digunakan untuk dua fokus utama: pengadaan fisik dan kegiatan non-fisik. Untuk fisik, mencakup pembangunan fasilitas layanan KB dan penyediaan peralatan modern. Sedangkan untuk non-fisik, digunakan untuk kegiatan penyuluhan, edukasi, dan peningkatan kapasitas tenaga lapangan.
“Program ini menyokong Bangga Kencana—yakni pembangunan keluarga, kependudukan, dan KB—sekaligus menjadi bagian dari strategi percepatan penanganan stunting di Agam,” jelas Mardalena.
Ia juga mengapresiasi peran aktif Pemkab Agam dalam mendukung program-program prioritas BKKBN, termasuk transformasi lima sistem unggulan: Genting, Tamasya, Gati, Sidaya, dan Super Apps, yang dirancang untuk memperkuat pelayanan kependudukan dan keluarga secara digital serta partisipatif.
DAK senilai Rp9,2 miliar ini bukan hanya soal anggaran. Ia adalah investasi jangka panjang bagi lahirnya generasi Agam yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini diharapkan mampu menjawab tantangan sosial seperti akses KB, persebaran informasi yang merata, dan pencegahan stunting sejak dini.
Dengan pelaksanaan yang tepat sasaran, dana ini akan memperkuat ekosistem layanan keluarga di tingkat nagari dan kelurahan. Agam bergerak bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan warganya.(MC Agam/Andri)