- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:01 WIB
:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Selasa, 27 Mei 2025 | 11:46 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 236
Kota Pariaman, InfoPublik -- Kota Pariaman mengambil langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan inklusif bagi anak usia dini.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman dan Universitas Negeri Padang (UNP), serta Launching penyelenggaraan pendidikan inklusif, Senin (26/5/2025).
Bunda PAUD Kota Pariaman, Yosnelli Balad, menyampaikan kebanggaan sekaligus haru atas langkah progresif tersebut.
Yosnelli Balad menekankan, bahwa PAUD harus diselenggarakan secara nondiskriminatif dan menjamin akses adil bagi semua anak.
"Kita membuka lembaran baru dalam dunia pendidikan, dengan komitmen tidak meninggalkan satu anak pun dari hak mendapatkan pendidikan layak," ujarnya dengan penuh semangat.
Yosnelli mengimbau orang tua dan guru untuk tidak membedakan kasih sayang kepada anak, terutama mereka yang berkebutuhan khusus.
"Jangan malu, jangan sembunyikan, atau kurung mereka di rumah. Mereka berhak bahagia, beradaptasi, dan mendapat pendidikan sesuai kondisi," tegasnya.
Pendidikan inklusif, menurut Yosnelli, adalah bentuk keberpihakan terhadap keunikan setiap anak. Ia menegaskan bahwa masa emas anak usia dini bukan hanya tentang kemampuan akademik, tetapi juga pembentukan nilai-nilai kehidupan seperti penerimaan, keberagaman, dan empati.
"Pendidikan inklusif harus dimulai sejak PAUD karena di sinilah karakter dasar anak dibentuk," katanya.
Dalam kapasitasnya sebagai Bunda PAUD, Yosnelli menyampaikan dua pesan kunci.
Pertama, ia mendorong seluruh pengelola PAUD—baik formal maupun nonformal—untuk menerapkan pendekatan inklusif dalam pembelajaran.
"PAUD bukan hanya untuk anak yang mudah diajar, tetapi juga yang butuh kesabaran dan pendekatan lebih mendalam," ujarnya.
Kedua, ia mengajak orang tua menciptakan lingkungan inklusif di rumah.
"Jangan ada lagi anak yang dikucilkan karena dianggap tidak 'normal'. Perbedaan adalah jembatan untuk saling memahami," tambahnya.(desi/f)