- Oleh MC KOTA TIDORE
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:32 WIB
: Sekolah Air Hujan Banyu Bening menerima kunjungan dari kelompok ibu-ibu Muslimat Kebun Pemulihan Gresik, pada Selasa (27/5/2025)/ MC Sleman.
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 28 Mei 2025 | 17:14 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 318
Sleman, InfoPublik- Sekolah Air Hujan Banyu Bening menerima kunjungan dari kelompok ibu-ibu Muslimat Kebun Pemulihan Gresik, pada Selasa (27/5/2025).
Pendiri sekolah, Sri Wahyuningsih, mengajak para peserta untuk mengubah pola pikir tentang air hujan dan memanfaatkan sumber daya alam ini secara maksimal.
Menurut Wahyuningsih, program pemanfaatan air hujan sebagai tetes mata sempat menghadapi skeptisisme. Namun, setelah melalui uji laboratorium independen, hasilnya menunjukkan tingkat kejernihan dan sterilitas yang setara, bahkan lebih baik dari air suling komersial.
“Tetes mata air hujan buatan Banyu Bening tidak dijual bebas, melainkan dibagikan sebagai bagian dari program edukasi di sekolah dan masyarakat sekitar,” kata dia.
Sekolah ini juga bekerja sama dengan mahasiswa dan akademisi Universitas Gadjah Mada untuk meningkatkan standar keamanan dan efektivitasnya. Tujuan utamanya bukan sekadar menciptakan produk, tetapi membangun kemandirian air serta meningkatkan literasi air bersih di masyarakat.
Sebagai bagian dari kampanye edukatif, peserta diajak mempraktikkan penggunaan air hujan sebagai tetes mata dan mengikuti tur untuk mengamati sistem penampungan air hujan yang diterapkan di sekolah.
“Di saat dunia sibuk mencari solusi mahal untuk krisis air dan kesehatan, Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Sleman membuktikan bahwa solusi bisa turun bersama hujan, asal ada niat, ilmu, dan cinta pada alam,” tandas Wahyuningsih.
Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Sleman, Yogyakarta, menjadi pelopor pengolahan air hujan untuk berbagai keperluan, termasuk pemanfaatannya sebagai tetes mata.
Dengan pendekatan ilmiah dan kearifan lokal, sekolah ini mengembangkan sistem pengumpulan dan filtrasi air hujan yang aman digunakan.
Banyu Bening, yang berarti air jernih menerapkan metode penyaringan bertingkat menggunakan talang anti-karat, arang aktif, pasir silika, dan keramik sebelum disterilisasi dengan sinar ultraviolet.
Proses ini menghasilkan air ultra murni yang layak untuk penggunaan sensitif, termasuk untuk kesehatan mata.
(Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Gamping)