PT Semen Padang Luncurkan 98 Program Pemberdayaan Berbasis Nagari, Sasar 4.400 Penerima Manfaat

Padang, InfoPublik – PT Semen Padang kembali memperkuat komitmennya dalam pembangunan berbasis masyarakat melalui peluncuran Rencana Kerja Pemberdayaan Masyarakat (RKPM) 2025 dalam kerangka Program Basinergi Mambangun Nagari (BMN).

Dengan alokasi dana lebih dari Rp2,2 miliar, perusahaan menargetkan 98 program yang akan menjangkau lebih dari 4.400 penerima manfaat dari 18 kelurahan di kawasan Lubuk Kilangan, sebagian Pauh, dan Lubuk Begalung.

Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, peluncuran RKPM ini memperlihatkan pendekatan strategis PT Semen Padang dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan berbasis filosofi triple bottom line: People, Planet, Profit.

“Keberhasilan perusahaan tak hanya dilihat dari laba, tapi juga sejauh mana kontribusinya pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Plt. Dirut PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar, secara terpisah (10/6/2025).

RKPM 2025 dirancang berdasarkan musyawarah lokal dan pemetaan sosial, memastikan setiap program disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi wilayah masing-masing. Kepala Unit CSR, Ilham Akbar, menjelaskan bahwa model pelaksanaan ditopang empat pilar: Forum Nagari sebagai pelaksana utama, Local Community Organizer (LCO) sebagai penggerak sosial, Lembaga Keuangan Nagari (LKN) sebagai pengawas keuangan, dan tim Monitoring & Evaluasi untuk memastikan mutu serta akuntabilitas.

“Ini bukan CSR biasa. Ini sistem pemberdayaan yang melibatkan masyarakat dari awal hingga akhir. Semua berbasis data lapangan, bukan asumsi,” jelas Ilham.

Forum Nagari—yang berdiri sejak 2015—telah menjadi fondasi model kolaboratif antara masyarakat, kelurahan, KAN, dan perguruan tinggi. Hasilnya tercermin dalam kenaikan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap PT Semen Padang dan program CSR-nya, masing-masing naik 1,67 persen dan 2,28 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Iskandar Z. Lubis, menyebut Program BMN sebagai bentuk tanggung jawab jangka panjang dan pendekatan berkelanjutan terhadap penguatan kapasitas lokal. Ia menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi berbasis kolaborasi.

“Kami ingin membangun nagari bersama-sama, bukan sekadar memberi bantuan. Semua pihak—masyarakat, akademisi, pemerintah—harus jadi bagian dari proses,” katanya.

Dalam forum peluncuran, Ketua Forum Nagari Koto Lalang, Maulana Sardi, menyampaikan bahwa delapan program telah disiapkan di wilayahnya, termasuk pengadaan hand tractor untuk petani sawah. Bahkan pihaknya telah menjalin komunikasi awal dengan Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang untuk mendukung pengembangan UMKM binaan.

Peluncuran RKPM BMN 2025 tidak hanya menampilkan agenda perencanaan, tetapi juga peneguhan identitas lokal melalui pertunjukan seni tradisional dari Sanggar Forum Nagari Padang Besi dan Perguruan Silat Sakato, serta bazar UMKM dari 12 kelurahan binaan.

Dengan menyatukan pendekatan ekonomi, sosial, dan budaya, PT Semen Padang memperlihatkan bagaimana program CSR bisa menjadi motor pembangunan lokal yang terintegrasi dan berkelanjutan. (MC Padang/Marajo/Stephen PS / Fauzil / Hariz / Habib / Rusdi PH)