Posyandu Butuh Aksi Nyata, Bukan Sekadar Kunjungan Seremoni

Pekanbaru, InfoPublik – Ketua Tim Penggerak (TP) Posyandu Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, mengevaluasi mekanisme kunjungan ke Posyandu di sejumlah daerah yang dinilainya kurang optimal dan cenderung bersifat seremonial.

Penilaian ini disampaikan Henny saat rapat bersama kader Posyandu di Kota Pekanbaru, Rabu (11/6/2025).

Ia menilai, selama tiga bulan terakhir kunjungan ke Posyandu lebih dimaknai sebagai ajang formalitas tanpa memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan layanan kesehatan masyarakat.

“Selama tiga bulan ini saya ikuti kunjungan ke berbagai Posyandu. Kegiatan tersebut hanya berakhir pada pemberian bantuan sembako, tanpa menilai bagaimana sebenarnya pelayanan di Posyandu berlangsung setiap harinya,” ungkap Henny.

Ia menegaskan bahwa kunjungan semestinya tidak hanya sekadar seremoni. Menurutnya, pendekatan yang lebih realistis dan langsung menyentuh persoalan lapangan diperlukan, salah satunya dengan menerapkan mekanisme inspeksi mendadak (sidak).

“Dengan sidak, kita bisa mengetahui kondisi riil Posyandu—bagaimana alat-alatnya, layanan kesehatannya, serta peran aktif kader-kader di lapangan. Bukan sekadar ‘disulap’ saat kunjungan formal,” jelasnya.

Henny menambahkan, Posyandu yang dikunjungi selama ini kebanyakan sudah dalam kondisi baik, sedangkan banyak Posyandu lain yang jauh lebih membutuhkan bantuan, perhatian, dan peningkatan kapasitas.

“Kita harus mulai dari yang benar-benar butuh bantuan. Dengan begitu, manfaat yang kita berikan bisa langsung terasa dan memberi dampak positif,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya keterbukaan dan evaluasi internal terhadap pola kunjungan dan program kerja yang sudah dilakukan agar upaya perbaikan bisa dijalankan dengan baik.

“Jangan malu mengakui kekurangan. Kalau memang hasilnya belum maksimal, mari kita ubah bersama untuk menjadi lebih baik,” tegas Henny Sasmita.

(Mediacenter Riau/Alw)