- Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:17 WIB
: Wakil Bupati Kepulauan Sula, M. Saleh Marasabessy saat membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq pada peringatan hari lingkungan hidup sedunia/Riski Sarmin
Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 13 Juni 2025 | 06:34 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 267
Sula, InfoPublik- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sula, Maluku Utara, melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) menggelar kegiatan long march pungut sampah plastik sekaligus meluncurkan Gerakan Bersih Lingkungan (Gasing), Rabu (11/6/2025), di Kepulauan Sula.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 dengan mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”. Lebih dari 1.000 peserta turut ambil bagian dalam kegiatan ini, yang terdiri atas masyarakat umum, perangkat daerah, pelajar, organisasi kepemudaan (OKP), komunitas, serta TNI-Polri.
Wakil Bupati Kepulauan Sula, M. Saleh Marasabessy, yang membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak dalam penanganan sampah.
“Mari kita jadikan momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sebagai titik balik aksi nyata, bukan sekadar seremonial,” kata Saleh.
Ia menambahkan bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan masyarakat akan memberi dampak besar bagi masa depan lingkungan.
“Setiap langkah kecil, mulai dari mengurangi pemakaian kantong plastik, memilah sampah, hingga mendukung produk daur ulang, akan memberi dampak besar bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Saleh juga mengingatkan bahwa manusia sangat bergantung pada kelestarian bumi.
“Bumi tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkan bumi. Mari kita wariskan lingkungan yang sehat dan nyaman, bukan tumpukan sampah plastik,” pesan dia.
Kepala DLHKP Kepulauan Sula, Nurhayati Latuconsina, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut seharusnya dilaksanakan secara serentak pada 5 Juni 2025. Namun karena bertepatan dengan Hari Raya Iduladha pada 6 Juni 2025, pelaksanaannya diundur.
Nurhayati menegaskan bahwa permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga semua elemen masyarakat, baik secara umum, LSM, OKP, maupun para media,” ujar dia.
Ia berharap, Gerakan Gasing dapat menjadi agenda tetap pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami harapkan, melalui program Gasing, menjadi agenda tetap dari pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan seperti ini. Mungkin ke depan tidak lagi pungut sampah plastik, tetapi ke sampah-sampah rumah tangga lainnya yang bisa dikembangkan menjadi kompos sebagai nilai tambah untuk masyarakat,” pungkasnya.
MC Tidore