- Oleh MC KAB AGAM
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:21 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Selasa, 17 Juni 2025 | 08:26 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 278
Agam, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Agam menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Kontes dan Pameran Batu Akik yang akan digelar pada 19–20 Juli 2025 di GOR Rang Agam, Lubuk Basung, sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) perpindahan ibu kota Kabupaten Agam ke Lubuk Basung.
Dukungan tersebut disampaikan Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, saat menerima audiensi panitia pelaksana kegiatan di ruang kerjanya, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni perayaan, melainkan bagian dari strategi penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Koordinator kegiatan, Peri, menjelaskan bahwa ajang ini bertujuan mengangkat kembali pamor batu akik lokal Agam, yang memiliki kekhasan dari segi warna, kejernihan, hingga pola.
“Kami ingin menjadikan kontes ini bukan hanya sebagai ajang kolektor, tapi juga platform promosi yang meningkatkan nilai ekonomi batu akik khas Agam,” ujar Peri.
Kontes ini terbuka untuk umum, dengan biaya pendaftaran Rp50.000 per batu, dan melombakan 125 kategori penilaian, mulai dari kejernihan, motif, hingga keunikan alami batu.
Hari pertama akan difokuskan pada penjurian kontes, sedangkan hari kedua digelar pameran batu terbaik, serta pameran seni lainnya seperti bonsai dan aquascape. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem kreatif lintas bidang yang melibatkan lebih banyak pelaku seni dan UMKM lokal.
Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, menyambut positif kegiatan ini dan menyebutnya sebagai langkah konkret mendorong geliat ekonomi masyarakat berbasis hobi dan budaya lokal.
“Kami melihat ini sebagai bentuk inovasi masyarakat dalam mengelola potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi. Kontes ini harus jadi agenda tahunan untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif Agam,” ujar Iqbal.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan komunitas pecinta seni kerajinan dalam menciptakan dampak ekonomi nyata. Pemerintah Kabupaten Agam, lanjutnya, akan memfasilitasi promosi serta potensi kemitraan bagi pelaku UMKM yang terlibat.
Batu akik yang menjadi pemenang dalam kontes ini diyakini akan memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar koleksi maupun retail. Selain meningkatkan nilai ekonomi kolektor dan pengrajin, kegiatan ini juga diproyeksikan mampu memperkuat citra Agam sebagai sentra kerajinan batu alam dan seni budaya yang hidup.
“Keunikan batu akik bukan hanya soal estetika, tetapi juga identitas lokal. Bila dikelola dengan pendekatan komunikasi modern, ini bisa jadi bagian dari branding daerah,” tambah Iqbal.
Berbeda dari kegiatan seremoni biasa, kontes dan pameran ini mengusung nilai strategis, baik dari sisi budaya, pariwisata, hingga ekonomi masyarakat. Dengan kemasan yang tepat dan promosi digital yang maksimal, acara ini berpotensi menjadi magnet baru bagi wisatawan dan kolektor batu akik dari luar daerah. (MC Agam/Harry)