- Oleh MC KAB GRESIK
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KAB GRESIK, Kamis, 19 Juni 2025 | 21:11 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 189
Gresik, Infopublik — Antusiasme warga memadati halaman Kantor Kelurahan Gulomantung, Kecamatan Kebomas, Rabu pagi (18/6/2025). Pemerintah Kabupaten Gresik bersama Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah nyata menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.
Acara yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, ini menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di tengah naik-turunnya harga pasar.
“Gerakan Pangan Murah bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tekanan biaya hidup. Syukurlah, inflasi Gresik masih terkendali pada angka 0,6 persen year-on-year, menempatkan kami di posisi kedua se-Jawa Timur,” ujar Sekda dalam sambutannya.
Ia mengajak masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan dan memanfaatkan program ini secara bijak.
Dalam GPM ini, Pemkab Gresik menyediakan aneka komoditas pokok dengan harga di bawah pasar. Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro, menyebutkan bahwa seluruh komoditas ditawarkan dengan harga khusus hasil subsidi dan kerja sama dengan Bulog.
Berikut adalah daftar harga yang ditawarkan: Beras medium: Rp12.400/kg, Beras premium: Rp14.000/kg, Minyak goreng: Rp15.000/liter, Telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, serta Produk olahan dari UMKM binaan Dinas Perikanan
Total komoditas yang disediakan antara lain: 1.070 kg beras, 792 liter minyak goreng, 608 kg gula pasir, 100 kg telur ayam, 20 kg bawang merah, dan 20 kg bawang putih.
“Harga di sini jelas lebih murah daripada pasar. Selisihnya bisa sangat terasa, apalagi untuk kebutuhan bulanan,” kata Dila, salah satu pengunjung yang ikut antre sejak pagi.
GPM tidak hanya membantu menekan harga pangan, tapi juga memberi ruang promosi dan pemasaran bagi pelaku UMKM lokal, khususnya di sektor pangan olahan. Hal ini sejalan dengan visi Pemkab Gresik dalam menciptakan keseimbangan antara stabilitas harga, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Pemkab berkomitmen menjadikan GPM sebagai agenda rutin, terutama menjelang hari besar atau saat harga pangan mengalami gejolak. Dengan keterlibatan semua pihak—pemerintah, BUMN, dan masyarakat—upaya pengendalian inflasi bisa dilakukan secara sinergis dan menyentuh kebutuhan riil warga.
“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pusat dan daerah benar-benar bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Sekda Achmad Washil.