Kepuasan Publik Capai 79,7 Persen, Wali Kota Padang Siap Gaspol Tahap Berikutnya

Padang, Infopublik — Seratus hari pertama pemerintahan Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir mendapatkan respons positif dari masyarakat. Survei terbaru dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas menunjukkan bahwa mayoritas warga puas dengan capaian awal duo pemimpin ini.

Hasil survei yang dipresentasikan dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Bappeda Kota Padang pada Jumat (20/6/2025), mengungkapkan 79,7 persen responden warga Kota Padang menyatakan puas hingga sangat puas terhadap kinerja wali kota dan wakil wali kota. Hanya 3,8 persen yang menyatakan tidak puas.

Tak hanya dari masyarakat umum, responden ahli yang terdiri dari akademisi, tokoh masyarakat, jurnalis, profesional, pelaku usaha, dan politisi lokal, juga menunjukkan angka kepuasan yang lebih tinggi, yakni 86 persen.

"Angka ini menunjukkan bahwa ada kepercayaan publik terhadap arah kepemimpinan saat ini. Tapi tentu, ini bukan garis akhir. Justru jadi pemacu untuk kerja lebih progresif," ujar Asrinaldi, Ketua Tim Peneliti LPPM Unand.

Wali Kota Fadly Amran yang membuka langsung forum evaluasi tersebut menanggapi hasil survei secara realistis. Menurutnya, 100 hari pertama adalah fase pemanasan mesin pemerintahan, dan ke depan dirinya akan mendorong percepatan realisasi program unggulan (progul).

"Angka survei jadi bahan refleksi sekaligus rambu. Kalau hari ini puas, kita harus pastikan warga tetap merasakan dampaknya hingga akhir masa jabatan," kata Fadly di hadapan perwakilan seluruh OPD.

Kepuasan terhadap kinerja Pemko Padang secara keseluruhan juga berada di angka yang tinggi, yakni 77,4 persen dari warga umum dan 67 persen dari responden ahli. Ini mengindikasikan bahwa kebijakan dan pelayanan publik telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Namun, beberapa catatan dari responden, seperti kebutuhan terhadap peningkatan infrastruktur dasar, penguatan pelayanan publik digital, serta pengelolaan lingkungan yang lebih adaptif terhadap cuaca ekstrem, menjadi PR serius bagi jajaran Pemko Padang ke depan.

Survei ini dianggap sebagai langkah progresif karena menggunakan pendekatan akademik berbasis data, bukan hanya penilaian politis. Fadly juga menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi kompas utama dalam menavigasi roda pemerintahan.

"Kami ingin menjadikan evaluasi ini sebagai budaya kerja, bukan sekadar formalitas. Pemerintah harus bekerja berdasarkan data dan realita lapangan," tutupnya.

Dengan pijakan kuat dari hasil survei, Kota Padang kini siap melaju ke fase berikutnya—bekerja lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih dekat dengan kebutuhan rakyat. (MC Padang / Taufik / Charlie)