- Oleh MC KAB GRESIK
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KAB GRESIK, Senin, 23 Juni 2025 | 15:23 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 200
Gresik, Infopublik — Di tengah arus perubahan sosial yang cepat, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pembangunan dan penjaga nilai-nilai kebangsaan. Hal ini ditegaskan dalam Inaugurasi Pimpinan Cabang GP Ansor Gresik Masa Khidmat 2024–2029, yang digelar di Kantor Bupati Gresik, Minggu (22/6/2025).
Mengangkat tema “Semangat Bersinergi untuk Ansor Gresik Baru Lebih Maju”, acara ini tak sekadar seremonial pergantian kepemimpinan, tapi juga momentum penguatan peran pemuda dalam menjawab kebutuhan zaman—dengan tetap berpijak pada akar tradisi dan keislaman.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dalam arahannya menantang Ansor untuk menjadi lebih dari sekadar organisasi sosial keagamaan. “Ansor harus tanggap terhadap perubahan. Di tengah geliat investasi dan dinamika Gresik hari ini, kader GP Ansor mesti hadir sebagai problem solver. Bukan hanya menjaga tradisi, tapi juga menangkap peluang ekonomi, teknologi, hingga sosial,” ujar Bupati Yani.
Inaugurasi ini turut dihadiri jajaran penting, termasuk Wakil Bupati Asluchul Alif, Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Ketua Fraksi FKB DPR RI Jazilul Fawaid, dan Sekjen PP GP Ansor Rifqi Mubarok. Kehadiran lintas sektor ini menandai pengakuan luas terhadap posisi GP Ansor sebagai simpul penting antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Ketua PC GP Ansor Gresik terpilih, M. Ludfi Khambali Abdillah, menegaskan visi baru organisasi: memperkuat peran pemuda NU dalam pembangunan inklusif.
“Kami tidak hanya ingin menjadi penjaga tradisi, tapi juga aktor aktif dalam pembangunan. Kami siap masuk ke isu-isu strategis: dari pendidikan hingga ketahanan pangan, dari ekonomi kreatif hingga penguatan digitalisasi kader,” jelas Ludfi.
Ludfi menyebutkan bahwa kepengurusan baru akan menyinergikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah dengan program pembangunan Pemkab Gresik, terutama mendukung penuh sembilan Nawakarsa yang menjadi visi pembangunan daerah.
Sebagai simbol penguatan sinergi lintas sektor, acara ditutup dengan Touch of Collaboration—sebuah gestur sederhana namun penuh makna: menggambarkan keterbukaan GP Ansor terhadap kolaborasi aktif dengan siapa pun demi kemajuan Gresik.
Ansor Gresik hari ini tidak hanya hadir untuk menjaga masa lalu, tetapi juga mengawal masa depan. Dengan pendekatan adaptif, inklusif, dan berbasis nilai, organisasi ini siap menjadi kekuatan sipil yang transformatif.
“Kami bukan hanya organisasi kaderisasi, tapi motor perubahan. Kader Ansor harus siap jadi agen perubahan yang tangguh, santun, dan responsif,” tutup Ludfi. (nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)