- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 24 Juni 2025 | 13:47 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 170
Padang, Infopublik — Pemerintah Kota Padang tengah membuka jalan untuk memperluas kerja sama internasional, terutama dalam bidang pendidikan vokasi dan ketahanan pangan. Dalam pertemuan antara Wali Kota Padang Fadly Amran dan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Phillip Taula, yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Padang, kedua pihak menyepakati pentingnya mendorong kolaborasi di sektor pendidikan peternakan.
Fadly Amran menegaskan bahwa kerja sama pendidikan lintas negara dapat menjadi pintu masuk untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju, terutama dalam bidang yang potensial untuk dikembangkan di daerah. Dalam konteks ini, Selandia Baru dinilai sebagai mitra strategis.
"Selandia Baru punya reputasi dunia di sektor peternakan, dan kami ingin universitas-universitas di Padang bisa mengambil manfaat dari pengalaman itu. Kita punya fakultas peternakan di beberapa kampus, dan kami ingin membuka peluang kerja sama akademik dan riset," ujar Fadly, Senin (23/6/2025).
Langkah Fadly ini tidak berdiri sendiri. Ia melihat sektor peternakan bukan hanya sebagai urusan produksi pangan, tetapi juga potensi besar dalam pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan ekonomi lokal. Dengan kualitas SDM yang ditingkatkan melalui pendidikan tinggi yang relevan dan terhubung secara global, Padang diharapkan bisa mengembangkan ekosistem agribisnis yang modern dan berdaya saing.
Sementara itu, Duta Besar Phillip Taula menyambut baik gagasan kerja sama tersebut. Ia menyebut bahwa Selandia Baru telah lama memiliki hubungan erat dengan Indonesia, terutama di sektor perdagangan, pendidikan, dan manajemen kebencanaan. Namun, kerja sama di tingkat daerah seperti dengan Kota Padang dinilai sangat potensial untuk ditingkatkan.
“Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan daerah-daerah di Indonesia. Saya melihat Kota Padang punya potensi besar, dan kerja sama di bidang pendidikan—khususnya peternakan—bisa menjadi proyek awal yang konkret,” ungkap Taula.
Ia menambahkan bahwa selain universitas, kolaborasi juga bisa mencakup pelatihan vokasi, pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga riset bersama terkait ketahanan pangan dan teknologi pertanian.
Langkah Pemko Padang membuka dialog langsung dengan perwakilan negara mitra mencerminkan perubahan pendekatan dari diplomasi seremoni menjadi diplomasi fungsional yang langsung menargetkan isu konkret. Tidak hanya membuka peluang kerja sama, diskusi ini juga diarahkan pada peningkatan kapasitas SDM lokal, terutama generasi muda, agar mampu bersaing di sektor-sektor yang relevan dengan masa depan ekonomi daerah.
Pertemuan ini juga menjadi bagian dari agenda kunjungan Duta Besar Selandia Baru ke berbagai kepala daerah di Sumatera Barat, dalam upaya memperluas konektivitas dan membuka peluang kerja sama antarwilayah di luar Jakarta.
“Kami ingin melihat langsung potensi daerah, menjalin hubungan yang lebih dekat, dan menciptakan program kolaboratif jangka panjang yang bisa dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” tutup Taula. (MC Padang/wal/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)