- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 30 Juni 2025 | 12:14 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 170
Padang, InfoPublik — Peringatan 1 Muharram 1447 Hijriah di Kota Padang tak hanya diisi dengan doa dan tausiyah, tetapi juga menjadi panggung seruan perubahan sosial dan penguatan peran masjid dalam membina generasi muda. Wali Kota Padang, Fadly Amran, mengajak masyarakat menjadikan tahun baru Islam sebagai titik tolak introspeksi dan transformasi diri menuju pribadi yang lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Ajakan tersebut disampaikan Fadly dalam acara peringatan tahun baru Islam di Masjid Raya Taqrib, Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Jumat (27/6/2025).
Ia menekankan bahwa semangat hijrah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW tidak sekadar perpindahan tempat, melainkan perubahan cara berpikir, berperilaku, dan berkontribusi dalam kehidupan sosial.
“Hijrah adalah momentum perubahan. Mari kita niatkan agar hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. Kita harus bergerak dari sekadar baik menjadi lebih bermanfaat,” kata Fadly di hadapan jamaah.
Lebih jauh, Wali Kota juga memperkenalkan program Smart Surau, sebuah inisiatif Pemerintah Kota Padang untuk menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan generasi muda. Program ini akan menyediakan WiFi gratis, perangkat tablet, serta ruang digital belajar di masjid-masjid.
“Masjid tidak cukup hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga harus menjadi pusat ilmu dan solusi. Melalui Smart Surau, kita dorong anak-anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang religius sekaligus adaptif terhadap teknologi,” tegasnya.
Gagasan ini mencerminkan upaya kolaboratif antara nilai spiritual dan kebutuhan zaman, di mana masjid dapat menjadi basis pendidikan informal yang ramah anak dan inklusif.
Acara peringatan tahun baru Islam ini juga menghadirkan tausiyah dari Buya Maulana Muhammad Sihabudin Albanjari, Lc., MA., yang mengingatkan bahwa hijrah adalah simbol perjuangan dan keteguhan dalam mempertahankan nilai-nilai kebaikan, bahkan dalam kondisi sulit.
“Hijrah adalah panggilan untuk bergerak, bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Seperti dalam shalat, jika tidak mampu berdiri maka duduk, jika tidak bisa duduk maka isyarat — artinya, semangat beribadah harus tetap menyala dalam situasi apapun,” tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan dhuafa oleh Ketua Pengurus Masjid Ramadanus bersama Wali Kota, sebagai wujud nyata semangat berbagi dan kepedulian sosial. (MC Padang/wal/Stephen PS / Fauzil / Hariz / Habib / Rusdi PH)