Reuni Alumni SMAN 1 Padang: Lebih dari Nostalgia, Komunitas Jadi Motor Dukungan Pendidikan

Padang, InfoPublik — Berlatar suasana penuh kehangatan dan nostalgia, ratusan alumni SMAN 1 Padang angkatan 1985 berkumpul di aula sekolah pada Minggu (29/6/2025) dalam acara Reuni 40 Tahun Kasma 1’85. Namun pertemuan ini bukan sekadar seremoni perjumpaan emosional. Di balik pelukan, foto bersama, dan canda tawa, tersirat potensi besar: komunitas alumni sebagai kekuatan sosial yang strategis untuk pendidikan dan pembangunan kota.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang juga merupakan alumni sekolah yang sama (angkatan 2005), hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan pandangan bahwa komunitas seperti Kasma 1’85 memiliki posisi penting dalam memperkuat kohesi sosial, bahkan mendorong kemajuan kota.

“Reuni ini bukan hanya ajang basuo lapeh taragak. Ini adalah momen mengaktivasi kembali jaringan sosial yang bisa berkontribusi nyata. Kami mengajak para alumni untuk ambil bagian dalam pembangunan Kota Padang, baik melalui ide, kolaborasi, maupun aksi sosial,” kata Fadly.

Fadly menyoroti bahwa salah satu ruang publik paling strategis dan inklusif di masyarakat adalah sekolah, dan peran alumni tidak bisa dipandang sebelah mata. Reuni, dalam konteks ini, bukan sekadar mengenang masa lalu, melainkan menjadi kesempatan untuk berinvestasi secara sosial kepada almamater dan generasi penerus.

Hal itu langsung dibuktikan oleh Kasma 1’85 yang menyerahkan bantuan dua unit tangki air untuk mendukung fasilitas sanitasi di sekolah. “Ini bukan hanya simbol perhatian, tetapi bentuk konkret bagaimana alumni bisa berperan aktif dalam memperkuat kapasitas sekolah, terutama dalam hal infrastruktur dasar,” jelas Ketua Kasma 1’85, Hamdani.

Fadly Amran juga menekankan bahwa Pemko Padang sedang menggerakkan berbagai program unggulan seperti Smart Surau, Padang Kota Sehat, dan penguatan ekonomi lokal berbasis komunitas. Ia mengajak alumni lintas angkatan untuk menjadi bagian dari inisiatif tersebut.

“Kami percaya bahwa banyak alumni yang telah sukses di berbagai bidang. Mereka punya jejaring, keahlian, dan pengalaman. Semua ini jika dihimpun bisa menjadi sumber daya luar biasa untuk pengembangan kota,” tegasnya.

Acara ini menyoroti pentingnya kolaborasi sosial berbasis nostalgia. Dalam era ketika urbanisasi dan modernisasi sering membuat warga tercerai, kekuatan komunitas sekolah yang pernah hidup bersama selama tiga tahun di ruang yang sama, menjadi model ideal untuk membangun ruang sosial yang saling menguatkan.

Tak hanya hadir sebagai tamu, para alumni juga menjadikan sekolah sebagai titik balik kontribusi sosial. Dengan semangat “bakawan raso dunsanak”, reuni ini membuktikan bahwa ruang publik pendidikan bukan hanya urusan siswa dan guru, tetapi juga seluruh jaringan alumni yang memiliki kenangan dan tanggung jawab moral terhadapnya.

Komunitas alumni adalah modal sosial yang sering luput dari strategi pembangunan kota. Reuni semacam ini adalah titik masuk yang potensial bagi pembentukan kemitraan berkelanjutan antara alumni, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah. Kota-kota cerdas masa depan bukan hanya dibangun dengan teknologi, tapi juga dengan jejaring sosial yang hidup dan punya arah. (MC Padang/wal/Stephen PS / Fauzil / Hariz / Habib / Rusdi PH)