- Oleh MC KAB GRESIK
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KAB GRESIK, Kamis, 3 Juli 2025 | 11:49 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 223
Gresik, Infopublik – Di tengah tantangan distribusi dan naik turunnya harga pangan, Kabupaten Gresik justru mencatatkan prestasi membanggakan. Badan Pusat Statistik (BPS) Gresik melaporkan bahwa laju inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) pada Juni 2025 hanya sebesar 1,44 persen, menjadikannya yang terendah di seluruh Jawa Timur.
Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,74, capaian ini menunjukkan bahwa stabilitas harga di Gresik tetap terjaga, meski beberapa komoditas mengalami gejolak.
Kepala BPS Gresik, Indriya Purwaningsih, dalam pernyataan resminya menjelaskan bahwa angka ini masih jauh di bawah target inflasi nasional, yakni 2,5 persen ±1 persen. “Meski ada tekanan dari sektor pangan, laju inflasi Gresik tetap terkendali. Ini menunjukkan resiliensi ekonomi daerah dan kerja sama lintas sektor yang solid,” ujar Indriya, Selasa (1/7/2025).
Inflasi tahunan ini didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,41 persen), yang memberi andil tertinggi sebesar 0,48 persen terhadap inflasi umum. Komoditas penyumbang utama antara lain: beras, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, dan santan instan.
Sementara itu, kelompok kesehatan mengalami inflasi tertinggi sebesar 7,97 persen, dipicu oleh naiknya tarif layanan rumah sakit dan konsultasi dokter.
Secara bulanan (month-to-month/m-to-m), Gresik mengalami inflasi 0,48 persen, dengan penyumbang utama dari bawang merah (13,61 persen), cabai rawit (38,64 persen), dan beras (2,08 persen). Lonjakan ini dipicu oleh: Distribusi terganggu akibat demonstrasi sopir truk ODOL (Over Dimension Over Load), Musim panen belum merata di seluruh kecamatan, dan fase awal musim tanam padi, yang menekan stok di pasaran.
Fluktuasi harga BBM nonsubsidi yang turun, meski memberikan sedikit angin segar, belum cukup kuat untuk menahan tekanan inflasi dari sektor pangan.
Meski ada kenaikan pada beberapa komoditas, Gresik juga mencatat tren harga menurun pada barang seperti: Ikan mujair, Daging ayam ras, Udang basah, dan Bensin
Komoditas-komoditas ini menjadi penahan inflasi dan membantu menyeimbangkan tekanan harga dari sektor pangan.
Indriya menekankan pentingnya kerja bersama untuk menjaga inflasi tetap terkendali, khususnya menjelang semester dua tahun 2025 yang kerap diwarnai fluktuasi harga. “Kami mengimbau pemerintah daerah, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya untuk aktif memantau harga dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Stabilitas harga adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (/edited by Diskominfo Kab. Gresik)