- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa membuka rapat koordinasi terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria yang terjadi di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo. (foto MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 2 Juli 2025 | 17:40 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 279
Kota Gorontalo, InfoPublik – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi darurat menyikapi Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria yang melanda Kabupaten Pohuwato dan Boalemo.
Rapat digelar di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Rabu (2/7/2025), dihadiri perwakilan Kemenko PMK, Kementerian Dalam Negeri, serta berbagai sektor terkait di tingkat provinsi.
Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo, Anang Otoluwa, menyatakan keprihatinan atas tingginya kasus malaria di wilayah terdampak.
Ia menekankan bahwa penanganan selama ini belum membuahkan hasil signifikan meski telah menyita banyak sumber daya.
"Kami butuh langkah cepat dan kolaboratif. Sumber penularan seperti kubangan bekas tambang ilegal (PETI) harus segera ditutup karena tidak hanya memicu malaria, tapi juga merusak lingkungan,"tegas Anang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jeane Istanti Dalie memaparkan perkembangan kasus serta langkah-langkah yang telah diambil.
Diskusi berfokus pada strategi pemutusan mata rantai penularan, termasuk penertiban PETI yang menjadi habitat nyamuk malaria. "Kami mendorong penggunaan anggaran darurat, seperti Belanja Tidak Terduga (BTT), untuk percepatan penanganan," kata Jeane.
Jeane menegaskan, komitmen Dinkes Gorontalo untuk mendampingi kabupaten terdampak, bahkan mengusulkan status darurat jika diperlukan.
"Sinergi lintas sektor mutlak diperlukan. Hasil rapat ini akan dirumuskan dalam rencana aksi terukur," pungkasnya.(mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)