- Oleh MC KAB GRESIK
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KAB GRESIK, Senin, 7 Juli 2025 | 23:27 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 99
Gresik, Infopublik — Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kabupaten Gresik bukan sekadar seremoni tahunan. Lewat kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Gresik dan PT Petrokimia Gresik, momentum ini diubah menjadi gerakan nyata dengan dampak langsung ke masyarakat dan lingkungan.
Dalam acara puncak yang dikemas dalam Petronite Fest 2025, Pemerintah Gresik meluncurkan Nawakarsa Award Pesona Gresik, sekaligus menerima simbolis 3.000 bibit mangrove sebagai bentuk komitmen rehabilitasi wilayah pesisir.
Mengusung tema global “Hentikan Polusi Plastik”, peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun ini menjadi ajang konsolidasi berbagai sektor — dari pemerintah, dunia usaha, hingga institusi pendidikan — untuk menekan dampak krisis lingkungan, terutama dari limbah plastik.
“Lingkungan hidup bukan pelengkap pembangunan, tapi fondasi utama. Melalui Pesona Gresik yang merupakan bagian dari Nawakarsa, kita dorong agenda hijau dalam seluruh kebijakan daerah,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, akrab disapa Gus Yani, Rabu (2/7/2025).
Ia menegaskan bahwa penghargaan Nawakarsa Award selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan isu lingkungan sebagai prioritas dalam arah pembangunan nasional.
“Kami ingin sektor swasta, masyarakat, dan pemerintah bergerak bersama. Petrokimia Gresik Grup sudah menjadi mitra strategis dalam misi penyelamatan lingkungan ini,” tambahnya.
Sebagai bentuk kontribusi konkret, PT Petrokimia Gresik menyerahkan 3.000 bibit mangrove kepada Pemkab Gresik. Bibit ini akan ditanam di kawasan pesisir yang mengalami abrasi dan degradasi lingkungan.
Gerakan ini tidak hanya berdampak pada ekosistem laut dan pencegahan abrasi, tetapi juga membuka potensi ekonomi hijau di wilayah pesisir melalui konservasi berbasis masyarakat.
Tahun ini, 59 entitas — yang terdiri dari perusahaan dan sekolah — menerima Nawakarsa Award Pesona Gresik. Mereka dinilai aktif dalam inovasi pelestarian lingkungan, edukasi publik, dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Terdapat delapan kategori lomba, yang mencerminkan keberagaman pendekatan dalam upaya penyelamatan lingkungan, mulai dari pengurangan sampah plastik, pemanfaatan energi terbarukan, hingga penghijauan berbasis komunitas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gresik, Sri Zubaidah, dalam laporannya menegaskan bahwa peringatan ini adalah pemantik gerakan lintas sektor. “Hari Lingkungan Hidup bukan hanya seremoni. Ini momentum untuk bergerak. Terima kasih kepada seluruh mitra — pemerintah, perusahaan, dan masyarakat — yang terus menjaga komitmen bersama,” ucapnya.
Acara ini dihadiri berbagai unsur penting daerah, mulai dari Forkopimda Gresik, Ketua Pengadilan Negeri dan Agama, Direksi Petrokimia Gresik, hingga kepala sekolah dan perusahaan penerima penghargaan.
Melalui Nawakarsa Award dan kontribusi nyata seperti penanaman mangrove, Kabupaten Gresik menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya wacana, melainkan aksi nyata yang membutuhkan sinergi seluruh elemen.
“Langkah kecil hari ini, jika dilakukan bersama, bisa menjadi perubahan besar bagi masa depan lingkungan kita,” tutup Gus Yani. (ani)