- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Senin, 7 Juli 2025 | 16:58 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 130
Agam, InfoPublik – Surau Ka’bah Inyik Tuah di Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, kembali menarik perhatian publik. Kali ini, sekitar seratusan jemaah dari Majelis Taklim Masjid Darul Hikmah, Lubuk Begalung, Kota Padang, menggelar rihlah ibadah di lokasi yang terkenal dengan arsitektur menyerupai Ka’bah ini, Kamis (3/7/2025).
Rombongan yang datang dalam enam bus tersebut disambut langsung oleh Bupati Agam, Benni Warlis, yang menyebut kedatangan ini sebagai bentuk pengakuan atas kekuatan religius dan budaya yang dihidupkan dari surau.
“Ini membuktikan bahwa Kabupaten Agam punya daya tarik religius dan kultural yang unik. Surau Ka’bah bukan hanya replika fisik, tapi pusat pengembangan masyarakat,” ujar Bupati Benni usai menerima rombongan.
Tak sekadar berkunjung, rombongan juga terlibat dalam berbagai agenda religi dan observasi program sosial budaya yang sedang dijalankan di surau. Ketua rombongan, Risiandi Malin Bandaro, menyebut pihaknya tertarik menjadikan pengalaman ini sebagai inspirasi pengembangan Smart Surau di Kota Padang.
“Surau ini hidup, bukan hanya sebagai tempat ibadah. Kami ingin melihat bagaimana nilai-nilai sosial, budaya, hingga kesenian tradisional diberdayakan di sini. Ini bisa kami adaptasi di tempat kami,” kata Risiandi.
Program-program seperti pelatihan tahfiz, pemberdayaan remaja, seni rebana, hingga pelatihan eco enzym di Surau Ka’bah menjadi perhatian utama para tamu. Dalam kunjungan tersebut, para jemaah juga sempat mengikuti tausiyah dan melihat aktivitas seni budaya lokal.
Surau Ka’bah Inyik Tuah sendiri merupakan bagian dari gerakan “Bangkik dari Surau” yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Agam. Program ini bertujuan merevitalisasi peran surau sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan kebudayaan masyarakat nagari.
Kunjungan Majelis Taklim ini sekaligus menjadi bukti bahwa transformasi fungsi surau di Agam telah menjangkau perhatian hingga luar daerah.
“Agam tak hanya dikenal karena alamnya, tapi juga karena menghidupkan kembali ruh surau sebagai ruang transformasi masyarakat. Ini modal besar untuk masa depan,” tutup Bupati Benni. (MC Agam/Andri)