Juriyah, Penjaga Toilet Bersih di Pantai Padang yang Jadi Simbol Layanan Wisata Humanis

:


Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 7 Juli 2025 | 15:43 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 119


Padang, InfoPublik – Di tengah riuhnya pengunjung yang memadati kawasan Pantai Padang, seorang wanita tua tampak sibuk menyapu air dan pasir yang masuk ke toilet umum. Tangannya cekatan, geraknya lincah, seperti tak mengenal lelah. Namanya Juriyah. Usianya 72 tahun. Tapi semangatnya menjaga fasilitas publik tak kalah dari anak muda.

“Kalau sudah ramai, saya selalu menyapu lantai ini,” ucapnya lugas, Sabtu (5/7/2025), sambil membersihkan lantai granit toilet yang berada di sisi kiri Monumen Merpati Perdamaian.

Namun toilet yang dijaga Juriyah bukan toilet biasa. Didesain modern dan bersih, dengan kloset otomatis, urinoir, washtafel, dan ruang bilas—toilet ini sekelas hotel, tapi berdiri di tepi pantai. Sebuah paradoks yang menyenangkan.

Juriyah bukan sekadar petugas kebersihan. Ia adalah wajah ramah dari transformasi pariwisata Kota Padang. Di balik tarif Rp3 ribu hingga Rp5 ribu yang dikenakan kepada pengguna toilet, ada cerita ketekunan, pengelolaan mandiri, dan pelayanan yang lahir dari empati.

Setiap musim liburan tiba, toilet miliknya kebanjiran pengunjung, terutama anak-anak yang habis bermain air laut. Penghasilan Juriyah pun meningkat tajam—bisa mencapai Rp300 ribu per hari. Namun, bukan keuntungan pribadi yang jadi tujuan utamanya. Uang itu sebagian besar digunakan untuk membayar token listrik, menjaga ketersediaan air, dan merawat fasilitas. “Dalam tiga hari saja, token listrik bisa habis Rp50 ribu. Kalau ramai, lebih dari itu,” ujarnya.

Tak jauh dari toilet, Juriyah juga membuka lapak makanan kecil, menjual mie rebus, langkitang, dan jajanan khas pantai lainnya. Bahkan bersama anaknya, ia mendirikan sebuah musala kecil dari triplek, agar pengunjung tak perlu mencari tempat ibadah terlalu jauh.

Transformasi toilet Pantai Padang bukan hadir begitu saja. Dinas PUPR Kota Padang memperbaiki dan mempercantik bangunan, sementara Dinas Pariwisata membekali para penjaga seperti Juriyah dengan pelatihan pelayanan pengunjung dan etika kebersihan.

“Kita ingin fasilitas publik mencerminkan kenyamanan dan keramahan. Penjaga toilet bukan sekadar petugas, mereka adalah ujung tombak pelayanan wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Padang, Yudi Indrasyani.

Kini, tak ada lagi bau tak sedap di fasilitas umum itu. Lantai selalu kering dan harum, dinding bersih, dan pengunjung merasa nyaman seperti di ruang privat.

Cerita Juriyah adalah bukti bahwa pembangunan tak hanya soal beton dan angka, tapi juga tentang rasa, pelayanan, dan manusia. Ia adalah narasi kecil dari misi besar: menjadikan Kota Padang bukan hanya destinasi yang indah secara visual, tapi juga hangat secara kultural.

Di tengah geliat pembangunan infrastruktur dan promosi wisata, Juriyah mengingatkan bahwa wajah wisata sejati adalah interaksi yang tulus. Dan sebuah toilet bersih bisa jadi simbol perubahan — jika dijaga oleh tangan dan hati yang sepenuh itu. (Charlie Ch. Legi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
DLH Padang Perkuat Pengelolaan Sampah dan Bank Sampah untuk Raih Adipura
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:33 WIB
Wali Kota Padang Dorong Smart City Berbasis Nilai Sosial dan Budaya
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:18 WIB
Disdukcapil Padang Kejar Target 60 Persen Anak Miliki KIA Akhir 2025
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:49 WIB
Iqbal Saputra Harumkan Padang lewat Kemenangan Half Marathon Bali
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:46 WIB
Ketahanan Pangan Padang Terjaga, Produksi Padi Capai Hampir 20 Ribu Ton
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:43 WIB
Padang Mantapkan Kota Sehat dengan Layanan Merata dan Inovasi Lingkungan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:40 WIB
Padang Siapkan Penerapan Full Day School untuk Cetak Generasi Juara
-->