- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
: Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, secara resmi membuka Rembuk Stunting Kabupaten Buleleng Tahun 2025 di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja, Selasa (8/7/2025).(Dok.MC.Kab.Buleleng)
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 9 Juli 2025 | 08:02 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 158
Buleleng, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Buleleng semakin serius dalam upaya menekan angka stunting.
Wakil Bupati Buleleng, I Gede Supriatna, secara resmi membuka Rembuk Stunting Kabupaten Buleleng Tahun 2025 di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja, Selasa (8/7/2025).
Kegiatan itu menjadi wadah penting untuk menyusun strategi terpadu guna mencapai target nol stunting di wilayah tersebut.
Supriatna menekankan, bahwa stunting bukan sekadar persoalan gizi, melainkan menyangkut kualitas generasi penerus dan daya saing daerah.
“Ini adalah tanggung jawab bersama, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, hingga keluarga,” ujarnya didampingi Sekretaris Daerah Gede Suyasa serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Data terbaru menunjukkan, prevalensi stunting di Buleleng berhasil turun dari 22,05% pada 2019 menjadi 6,2% di 2023.
Bahkan, tahun ini angka tersebut diproyeksikan turun lagi menjadi 2,6%.
Capaian itu tidak lepas dari kerja kolaboratif berbagai pihak, termasuk program intervensi gizi dan edukasi pola asuh.
Meski demikian, Wabup Supriatna mengingatkan bahwa tugas belum selesai.
“Masih ada anak-anak yang tumbuh tanpa gizi cukup, masih ada keluarga yang belum memahami pentingnya pola asuh sehat,” tegasnya.
Salah satu inisiatif yang kembali digencarkan adalah program Orang Tua Asuh Balita Stunting.
Selain itu, seluruh OPD didorong untuk menyusun program dan anggaran yang berfokus pada penanganan stunting dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Desa dan kelurahan yang menjadi lokus stunting akan menjadi prioritas dalam penyusunan program lintas sektor.
“Kami ingin stunting menjadi prioritas utama di RKPD 2026. Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tapi semua pihak,” tegas Supriatna. (MC Kab.Buleleng/Rka)