Pasar Kuliner Jati, Sinergi Solusi UMKM dan Kemacetan yang Menjawab Dua Masalah Kota Sekaligus

Padang, InfoPublik – Pemerintah Kota Padang terus memperkuat komitmen dalam menata kota secara tertib, sambil mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Salah satu langkah konkritnya diwujudkan melalui peresmian Pasar Kuliner Jati, yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Padang Fadly Amran pada Selasa (15/7/2025), berlokasi di Jalan Suliki, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur.

Pasar Kuliner ini bukan hanya sekadar tempat makan baru di tengah kota, melainkan jawaban atas dua isu utama yang selama ini menjadi perhatian Pemko Padang: penataan kawasan kuliner yang memicu kemacetan dan peningkatan daya saing UMKM di sektor makanan dan minuman.

“Pasar Kuliner Jati adalah bentuk komitmen kita menciptakan kawasan yang tertib, bersih, dan indah, sekaligus memberi ruang baru bagi UMKM untuk naik kelas,” tegas Wali Kota Fadly Amran dalam sambutannya.

Pasar Kuliner Jati menjadi lokasi baru bagi para pedagang kuliner yang sebelumnya berjualan di Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan yang selama bertahun-tahun mengalami kemacetan akibat aktivitas berdagang di bahu jalan. Camat Padang Timur, Diko Eka Putra, menyebutkan bahwa relokasi ini merupakan win-win solution.

“Kami ingin Jalan Perintis Kemerdekaan kembali menjadi jalur utama yang lancar, tapi tetap memberikan tempat layak bagi para pedagang untuk melanjutkan usahanya,” ujar Diko.

Saat ini, sebanyak 40 UMKM telah mulai berjualan di lokasi baru tersebut. Mereka mendapatkan dukungan dari berbagai OPD, seperti: Dinas Koperasi dan UMKM: memberikan 68 unit tenda usaha, Dinas PUPR: membantu pengerukan drainase agar lingkungan tetap kering dan nyaman, Dinas Perhubungan: membina juru parkir dan mengatur zona parkir agar tidak menimbulkan kemacetan, dan DLH: bekerja sama dalam instalasi alat penyaring lemak limbah cair sebagai bentuk pengelolaan lingkungan.

Pasar ini dibuka setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari, dan memiliki regulasi yang jelas agar kawasan tetap bersih dan rapi. Tenda-tenda UMKM hanya boleh didirikan sore hari dan harus dibongkar kembali setelah selesai berjualan. Ini menjadi bagian dari MoU yang telah ditandatangani para pedagang dengan pemerintah kecamatan.

“Pagi hari lokasi kembali bersih, dan malamnya ramai pembeli. Itu cita rasa kota modern yang tetap berakar dari kearifan lokal,” tegas Diko.

Pasar Kuliner Jati berpotensi menjadi destinasi wisata kuliner baru di Kota Padang, tidak hanya untuk warga lokal tetapi juga bagi wisatawan. Dengan pendekatan penataan yang menyeluruh—mulai dari pengelolaan limbah, zonasi usaha, hingga estetika kawasan—lokasi ini disiapkan sebagai contoh kawasan kuliner masa depan.

“Kami tidak hanya memberikan tempat berdagang, tapi juga mendampingi para UMKM untuk bisa naik kelas secara kualitas dan pelayanan,” kata Wali Kota Fadly Amran.

Dengan model seperti Pasar Kuliner Jati, Pemko Padang berharap dapat mereplikasi pendekatan serupa di kawasan lain, sehingga kota semakin tertib, pelaku UMKM lebih berdaya, dan masyarakat mendapat ruang publik yang nyaman dan produktif. (MC Padang/RA/Stephen PS / Fauzil / Hariz / Habib / Rusdi PH)