- Oleh MC KAB GRESIK
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KAB GRESIK, Kamis, 31 Juli 2025 | 18:32 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 107
Gresik, InfoPublik — Pemerintah Kabupaten Gresik memperkuat komitmennya dalam pemenuhan hak dasar warga atas hunian layak melalui kerja sama strategis dengan Habitat For Humanity Indonesia. Kolaborasi ini ditandai dengan peluncuran Program Home Equal 2025–2026, yang secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, di Kantor Bupati Gresik, Kamis (31/07/2025).
Program ini akan difokuskan di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, selama dua tahun. Cakupannya tidak hanya pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni, tetapi juga penyuluhan pola hidup bersih dan sehat, pelatihan tanggap bencana, hingga penguatan peran komunitas lokal dalam menjaga keberlanjutan program.
Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut National Director Habitat For Humanity Indonesia, Handoko Ngadiman, Kepala Bappeda Gresik Edy Hadisiswoyo, sejumlah pejabat eselon II, Camat Panceng Mohammad Sampurno, serta Kepala Desa Campurejo.
Wakil Bupati Asluchul Alif menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah panjang Habitat di Kabupaten Gresik. Menurutnya, program ini merupakan bentuk nyata kolaborasi yang tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga sosial dan psikologis masyarakat penerima manfaat.
“Selama bertahun-tahun Habitat telah membangun ribuan rumah di Gresik bagi warga yang tinggal di hunian tidak layak. Ini bukan sekadar soal pembangunan fisik, tetapi soal menghadirkan harapan. Rumah yang layak adalah awal dari kehidupan yang lebih baik,” ujar Wabup Alif.
Ia juga menekankan bahwa kelayakan rumah tidak hanya ditentukan oleh kualitas bangunan, tetapi juga oleh kebiasaan, pola pikir, dan nilai-nilai yang dibangun dari dalam rumah tangga itu sendiri.
“Program ini harus dilihat secara utuh. Tidak hanya membangun tembok dan atap, tetapi juga membangun cara pandang masyarakat terhadap makna rumah yang sesungguhnya,” imbuhnya.
Sementara itu, National Director Habitat For Humanity Indonesia, Handoko Ngadiman, menyatakan bahwa kerja sama dengan Pemkab Gresik merupakan salah satu bentuk kolaborasi terbaik dalam sejarah Habitat di Indonesia. Ia menyebut bahwa sejak kehadiran Habitat di Gresik pada tahun 2012, sedikitnya 16.290 keluarga telah menjadi penerima manfaat.
“Ini bukan sekadar angka, tetapi kisah hidup yang berubah. Kami melihat langsung bagaimana rumah yang layak mampu memulihkan martabat, meningkatkan kesehatan, bahkan mendorong produktivitas ekonomi keluarga,” jelas Handoko.
Secara nasional, Habitat For Humanity Indonesia telah menjangkau 17 provinsi dalam kurun waktu 28 tahun, dengan lebih dari 200 ribu keluarga telah menerima manfaat dari program-program hunian yang diselenggarakan.
Habitat juga secara khusus memberikan perhatian kepada kelompok rentan, seperti perempuan kepala keluarga dan penyandang disabilitas, yang kerap terpinggirkan dalam akses terhadap rumah layak huni.
“Kami bekerja untuk masyarakat desil 1 dan 2—mereka yang bahkan tidak pernah membayangkan bisa memiliki rumah sendiri. Rumah yang kami bangun adalah rumah yang sebelumnya hanya ada dalam mimpi mereka,” tutur Handoko.
epala Bappeda Gresik Edy Hadisiswoyo menjelaskan bahwa program Home Equal sejalan dengan prioritas daerah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga membuka ruang sinergi multisektor antara pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Gresik menyambut baik pendekatan holistik yang ditawarkan Habitat, karena tidak hanya menyasar infrastruktur, tetapi juga membangun daya tahan sosial masyarakat dalam jangka panjang.
Melalui program Home Equal 2025–2026, Pemkab Gresik berharap dapat memperkuat ekosistem sosial yang adil, sehat, dan berdaya, dimulai dari rumah sebagai pusat kehidupan dan peradaban. (nnd/edited by Diskominfo Kab. Gresik)