- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:59 WIB
: Mahkota miliki kesultanan Siak Sri Indrapura, Riau akan ditampilkan dalam Pameran Pembangunan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025/ MC Siak.
Oleh MC KAB SIAK, Rabu, 6 Agustus 2025 | 18:27 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 392
Pekanbaru, InfoPublik- Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura bersama dua artefak bersejarah lainnya, yaitu pin dan pedang peninggalan Sultan Siak, akan ditampilkan dalam Pameran Pembangunan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025.
Benda-benda pusaka kerajaan Melayu tersebut selama lebih dari delapan dekade tersimpan di Museum Nasional Indonesia.
Pameran yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Riau ini akan digelar di Jalan Sultan Syarif Kasim, tepatnya di depan Masjid Raya Annur, Pekanbaru.
Masyarakat luas akan dapat menyaksikan secara langsung kemegahan peninggalan Kesultanan Siak tersebut setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.
Ketua Panitia Pameran Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau, Roni Rahmat, yang juga Kepala Dinas Pariwisata Riau, menyampaikan bahwa kehadiran mahkota asli Kesultanan Siak menjadi daya tarik utama pameran tahun ini.
“Pameran tahun ini sangat luar biasa karena untuk pertama kalinya mahkota, pin, dan pedang Sultan Siak kembali ke Riau setelah sekian lama,” ujar Roni, Rabu (6/8/2025).
Menurut dia, ini merupakan kali pertama masyarakat Riau dapat melihat langsung ketiga benda pusaka tersebut, yang selama ini hanya tersimpan di ibu kota negara.
Bupati Siak, Afni Z, mengapresiasi langkah panitia yang menghadirkan artefak sejarah peninggalan Kesultanan Siak dalam perhelatan publik di tanah Melayu.
“Hari ini, kita menghadiri penyambutan benda pusaka Kerajaan Siak di LAMR Riau yang dibawa dari Museum Nasional Jakarta. Kita bangga, di satu sisi, benda-benda milik Sultan Siak itu terawat dengan baik,” ujar Afni.
Ia juga menyinggung kembali peran besar Kesultanan Siak dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Salah satunya melalui penyerahan simbol-simbol kerajaan oleh Sultan Syarif Kasim II kepada Pemerintah Republik Indonesia, termasuk bantuan dana sebesar 13 juta Gulden Belanda.
“Benda-benda pusaka ini dipinjam dari Museum Nasional Indonesia melalui prosedur keamanan yang ketat. Mahkota Kesultanan Siak merupakan salah satu artefak kerajaan Melayu yang paling megah di Indonesia,” kata Afni.
Dibuat pada abad ke-19, mahkota tersebut berbahan dasar emas dan dihiasi permata seperti berlian, rubi, zamrud, dan mutiara. Mahkota itu memiliki berat 1.803,3 gram, diameter 33 sentimeter, dan tinggi 27 sentimeter.
Kehadiran artefak kerajaan ini dalam pameran pembangunan dipandang sebagai momentum penting dalam menumbuhkan kembali kebanggaan masyarakat Melayu Riau terhadap warisan sejarah dan budaya leluhurnya.
(dp07/MC Kabupaten Siak)