- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
: Wakil Bupati Gayo Lues Tanda Tangani Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting
Oleh MC KAB GAYO LUES, Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:12 WIB - Redaktur: Juli - 148
Gayo Lues, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menegaskan komitmennya dalam menuntaskan kasus stunting melalui penandatanganan kesepakatan bersama lintas sektor di Aula Setdakab Gayo Lues, Kamis (7/8/2025). Langkah ini menjadi bagian dari strategi konvergensi daerah untuk mendukung percepatan penurunan stunting menuju Zero Stunting Gayo Lues.
Komitmen ini tidak dibuat tanpa dasar. Berdasarkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per Desember 2024, terdapat 148 anak stunting di Gayo Lues, meskipun menurun dari angka sebelumnya yaitu 182 anak.
“Kita harus bergerak lebih cepat. Setiap anak adalah masa depan. Kita ingin Gayo Lues melahirkan generasi sehat, cerdas, dan inovatif menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegas Wakil Bupati Gayo Lues, H. Maliki.
Program Quick Win Jadi Pilar Penanganan Stunting
Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Gayo Lues menyatakan dukungannya terhadap empat program Quick Win BKKBN, yaitu:
Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)
Sidaya (Lansia Berdaya)
Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak)
Program-program tersebut menjadi bentuk tanggung jawab kolektif dan upaya nyata untuk mempercepat penurunan stunting secara terstruktur dan berkelanjutan.
Kepala Dinas P3AP2KB Gayo Lues, Sartika Mayasari, SSTP, MA, menjelaskan bahwa beberapa wilayah masih menjadi perhatian utama.
“Kasus stunting tertinggi ada di Puskesmas Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, sebanyak 25 anak. Disusul Puskesmas Kenyaran di Pantan Cuaca (18 anak), serta wilayah Kuta Panjang dan Blangjerango masing-masing 16 anak,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya peran aktif Kepala Puskesmas dan Camat untuk meningkatkan intervensi spesifik dan sensitif guna menurunkan angka stunting di wilayah masing-masing.
Dalam komitmen ini, Wakil Bupati Maliki juga mengajak seluruh ASN untuk menyisihkan sedikit penghasilan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dalam mendukung penanganan stunting.
“Kalau perlu, sisa uang kembalian rokok kita, niatkan untuk sedekah. Ini bentuk kepedulian nyata kita terhadap masa depan anak-anak Gayo Lues,” ajaknya.
Penandatanganan komitmen ini dilanjutkan dengan paparan kondisi lapangan oleh para Camat dan Kepala Puskesmas, yang menyerukan kerja sama lintas sektor untuk menuntaskan stunting secara menyeluruh pada 2025.