- Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 22:30 WIB
:
Oleh MC KAB INDRAMAYU, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:03 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 137
Indramayu, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Indramayu mencatat prestasi signifikan dalam percepatan penurunan stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi balita stunting di Indramayu turun drastis dari 18,4% menjadi 9,8% hanya dalam satu tahun.
Capaian itu menempatkan Indramayu sebagai kabupaten dengan angka stunting terendah kedua di Jawa Barat.
Keberhasilan tersebut diraih berkat sinergi lintas sektor dan komitmen kuat Pemkab dalam menjalankan 8 (delapan) Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting secara terpadu.
"Dengan kolaborasi multisektoral, peningkatan layanan, dan pemantauan ketat, target penurunan stunting pasti tercapai," tegas Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, usai Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi yang digelar daring bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Jumat (15/6/2025).
Strategi itu didukung intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi untuk ibu hamil dan balita kurang gizi, distribusi tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri dan calon pengantin, serta peningkatan cakupan ASI eksklusif.
Sementara intervensi sensitif mencakup perluasan akses air minum layak (86,2%), sanitasi layak (97,96%), pendampingan keluarga berisiko stunting, serta kampanye konsumsi protein hewani melalui program Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan).
Pemkab juga menetapkan 15 desa prioritas pencegahan stunting pada 2025, diperkuat peran 5.000+ kader Posyandu, Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Data Dinas Kesehatan menunjukkan sejumlah indikator melampaui target nasional, seperti cakupan pelayanan KB pascapersalinan (96,35% dari target 70%) dan desa bebas buang air besar sembarangan (100% dari target 90%).(Sumber: Diskominfo Indramayu/Fikri)