Bank Sampah Ampang Saiyo Jadi Penggerak Ekonomi Sirkular di Padang

Padang, InfoPublik – Berawal dari kegiatan karang taruna yang membantu 26 pemerlu kesejahteraan sosial (PMKS) di masa pandemi Covid-19, Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri (BSU Ampang Saiyo) kini menjelma menjadi motor penggerak pengelolaan sampah di Kota Padang.

Inisiatif ini lahir dari imbauan rutin membersihkan lingkungan, terutama setelah melihat tumpukan sampah plastik yang kerap memicu banjir. “Dari situlah gagasan mendirikan bank sampah muncul, kemudian berkembang melibatkan RT/RW dan masyarakat luas,” kata Direktur BSU Ampang Saiyo, Nora Fitirawati, dalam talkshow Padang Mamilah Fest di Pelataran Museum Adityawarman, Sabtu (16/8/2025).

Partisipasi BSU Ampang Saiyo semakin nyata melalui keterlibatannya dalam Mamilah Fest 2025. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diajak menukar sampah terpilah dengan nilai ekonomis yang bisa dikonversi menjadi kebutuhan pokok, termasuk sembako.

Nora menjelaskan, pihaknya menyiapkan layanan pembelian sampah dengan harga bervariasi, antara lain plastik Rp1.000/kg, kertas Rp1.000/kg, daun Rp1.000/kg, minyak jelantah Rp3.000/kg, kaleng Rp1.300/kg, aluminium Rp18.000/kg, besi kropos Rp3.500/kg, kardus Rp1.500/kg, serta botol PET dan AGB masing-masing Rp4.000/kg. Bahkan, kaca tertentu seperti botol sirup ABC Squash dan Marjan dihargai Rp100 per buah.

“Melalui program ini, masyarakat bukan hanya berkontribusi menjaga lingkungan, tapi juga bisa mendapatkan manfaat nyata berupa sembako dari sampah rumah tangga yang dipilah,” ujar Nora.

Program bank sampah ini menjadi bagian dari gerakan Padang Memilah, yang mendorong peran aktif masyarakat dalam mengurangi timbunan sampah sekaligus membuka ruang bagi ekonomi sirkular di tingkat lokal. Dengan langkah ini, sampah yang sebelumnya dianggap beban kini mampu menjadi sumber kebermanfaatan bagi warga. (Darwina/Charlie/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)