- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:24 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 110
Padang, InfoPublik – Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Padang dalam mewujudkan layanan sanitasi aman melalui tata kelola yang baik. Pernyataan itu ia sampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP) yang digelar Kamis (21/8/2025).
“Sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang sehat, produktif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Program SIIP merupakan hasil nota kesepakatan antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan Pemerintah Kota Padang. Program yang berlangsung sejak 2024 hingga Januari 2026 itu menempatkan Padang sebagai salah satu dari lima kota percontohan nasional.
Maigus Nasir menjelaskan, melalui forum FGD ini Pemkot Padang mendorong lahirnya kesepakatan mengenai tiga hal utama, yaitu pengembangan kapasitas dan kelembagaan, rencana investasi infrastruktur sanitasi termasuk optimalisasi maupun pembangunan baru, serta identifikasi potensi kemitraan dan kolaborasi lintas sektor.
“Kami berharap melalui diskusi ini lahir dokumen perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang implementatif dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kota Padang,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Kemitraan Indonesia–Australia untuk Infrastruktur (KIAT), Lutz Kleeberg, menekankan perlunya kebijakan bersama dan dukungan pemerintah daerah untuk memperkuat pembangunan sektor sanitasi.
“Komitmen itu diperlukan untuk menginisiasi perubahan dan proses transisi terhadap kebiasaan, kesadaran, serta kepentingan bersama. Mari kita mempersiapkan ekosistem yang mendukung agar infrastruktur yang ada maupun yang akan dibangun benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Kota Padang,” katanya.
Sementara itu, Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, melalui perwakilannya Marsaulina Pasaribu, menyampaikan bahwa target nasional sanitasi aman ditetapkan sebesar 30 persen pada 2029. Target tersebut dinilai ambisius mengingat capaian nasional saat ini baru berada di angka 10,25 persen.
“Untuk mencapainya, diperlukan kolaborasi yang responsif terhadap isu serta berbasis pada kebutuhan daerah,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa FGD ini menjadi bagian penting dalam mendukung perencanaan bidang sanitasi, khususnya dari aspek tata kelola. (MC Padang/wal/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)