- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:08 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 108
Padang, InfoPublik – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat bersama Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku menyimpang serta tindak kekerasan di lingkungan pendidikan keagamaan.
Langkah konkret yang telah ditempuh meliputi rapat teknis, penunjukan tim satuan tugas, identifikasi lapangan, hingga penyelenggaraan workshop bagi Guru Bimbingan Konseling (BK) dan pimpinan pesantren se-Sumatera Barat. Sebagai tindak lanjut, ditetapkan 18 pesantren sebagai pilot project Pesantren Ramah Anak.
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pondok Pesantren Keagamaan Islam (Papkis), Joben, menyampaikan bahwa pesantren yang terpilih diharapkan segera menindaklanjuti berbagai regulasi. Regulasi itu mencakup Keputusan Menteri Agama, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, hingga Nota Kesepakatan Bersama antara Kanwil Kemenag, Pemprov Sumbar, dan pihak pesantren.
“Selain mematuhi aturan, pesantren juga diharapkan berperan aktif menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terdekat, seperti Puskesmas, kepolisian, TNI, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan lainnya,” tegas Joben di Padang, Jumat (22/8/2025).
Dari 18 pesantren, dua di antaranya mencuat sebagai contoh terbaik dalam penerapan inisiatif ini, yakni Pondok Pesantren Perguruan Islam Arrisalah dan Pondok Pesantren Serambi Mekkah. Keduanya dinilai berhasil mengimplementasikan konsep Pesantren Ramah Anak secara komprehensif.
“Keunggulan kedua pondok ini terletak pada penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) tertulis yang tersosialisasi dengan baik dalam setiap kegiatan, bahkan untuk hal-hal terkecil yang melibatkan santri, tenaga pendidik, dan kependidikan,” jelas Joben.
Faktor lain yang mendukung keberhasilan antara lain pembinaan rutin bagi tenaga pendidik, peran aktif santri dalam kegiatan ekstrakurikuler, serta kontribusi dan keterlibatan tinggi dari wali santri. Dengan sinergi multipihak dan komitmen kuat, program Pesantren Ramah Anak diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, serta mendukung perkembangan karakter dan akhlak mulia generasi muda.(MC Padang/Wal/Stephen PS / Fauzil / Hariz / Habib / Rusdi PH)