- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
: Balai Perikanan Budidaya Laut dan Payau (BPBLP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo mulai mendistribusikan benur udang vaname strain unggul “Nusa Dewa”. (Foto Yanto)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 25 Agustus 2025 | 21:23 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 158
Kota Gorontalo, InfoPublik - Provinsi Gorontalo mencatatkan langkah signifikan dalam memperkuat kemandirian dan ketahanan di sektor perikanan budidaya.
Untuk pertama kalinya, Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Balai Perikanan Budidaya Laut dan Payau (BPBLP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo secara resmi mendistribusikan benur atau benih udang vaname strain unggul “Nusa Dewa” yang merupakan hasil produksi lokal kepada para pembudidaya udang di daerah tersebut.
Kegiatan distribusi perdana itu mengakhiri ketergantungan yang lama terhadap pasokan benur dari luar daerah.
Keberhasilan produksi benur mandiri ini berawal dari kedatangan 300 ekor indukan udang vaname strain “Nusa Dewa” ke hatchery BPBLP pada tahun 2025.
Indukan unggul itu didatangkan dari Balai Pemuliaan Induk Udang dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali, sebuah pola yang telah berjalan rutit sejak 2018.
Strain “Nusa Dewa” sendiri merupakan strain unggulan nasional yang resmi diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2023, hasil dari introduksi dan pengembangan teknologi pemuliaan mutakhir yang telah memenuhi standar nasional.
Proses pemijahan indukan dimulai pada Juli 2025 dan membuahkan hasil pada siklus perdana di pekan ketiga Agustus lalu.
Sebanyak 300.000 ekor benur vaname post larva (PL) berusia 18 hari berhasil dipanen. Seluruh hasil panen perdana tersebut telah didistribusikan kepada para pembudidaya udang yang berlokasi di Kabupaten Gorontalo Utara, menandai dimulainya era baru pasokan benur berkualitas dari dalam daerah.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala UPTD BPBLP, Fahrul Ulum Amlain, mengungkapkan optimisme dan target pihaknya.
Fahrul menargetkan produksi benur vaname pada tahun ini dapat mencapai 3 hingga 4 juta ekor.
“Target ini memang baru mampu memenuhi sekitar 5–7 persen dari total kebutuhan benur udang di Provinsi Gorontalo. Namun, dengan adanya produksi lokal ini, setidaknya kita sudah mulai mengurangi ketergantungan dari luar daerah seperti Makassar dan Situbondo,” kata Fahrul, Senin (25/8/2025).
Ia menekankan, bahwa keunggulan utama benur produksi hatchery BPBLP terletak pada kualitas induknya yang telah tersertifikasi.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan menjaga kualitas benur agar pembudidaya di Gorontalo bisa lebih mandiri dan sejahtera,” tambahnya.
Kehadiran benur lokal itu diharapkan dapat memudahkan pembudidaya dalam mengakses benur berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif.
Langkah strategis itu merupakan bagian integral dari program Agro-Maritim yang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah.
Program tersebut bertujuan untuk mendongkrak produktivitas masyarakat, khususnya di sektor kelautan dan perikanan budidaya, guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir secara berkelanjuta. (mcgorontaloprov/yanto)